Bukan Estetika yang Didapat, Kalau Hujan Jadi Basah Kuyup

07 November 2019 00:05

GenPI.co - Sudah satu hari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terletak di Jalan Jendral Sudirman terbuka tanpa atap, hal ini menuai pro dan kontra bagi masyarakat khususnya pejalan kaki yang sering melintasi area itu.

Salah satu pejalan kaki yang merasa keberatan dengan dihilangkannya fungsi atap pada JPO Sudirman adalah Panji karena merasa kehilangan peneduh.

"Kalau bener-bener tengah siang mau nyari makannya jadi kerasa banget capeknya karena harus menghadapi langsung terik matahari," kata Panji, salah satu karaywan yang bekerja di gedung perkantoran Jalan Sudirman, Rabu (6/11).

BACA JUGA: Anies Ingin JPO dan Trotoar Jadi Tempat Berinteraksi Warga

Senada dengan Panji, masyarakat lainnya yang merasa pembongkaran atap JPO Sudirman tidak efektif adalah Henny.

"Kalau kata saya sih balikin aja ini atapnya tolong. Kalau pagi sampai siang kepanasan, terus kalau hujan susah ga bisa neduh. Jadi makin sulit buat jalan," kata Henny.

Menurut Henny jika alasan Dinas Bina Marga DKI ingin menjadikan JPO Sudirman estetika  dengan mencopot atapnya, justru jadi basah kuyup jika hujan mengguyur yang berada di fasilitas umum itu.

BACA JUGA: Begini Penampakan JPO Ratu Plaza

"Bukan estetika yang didapat, basah kuyup iya. ga efektif iya kan?" kata Henny.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga mencopot atap JPO yang berlokasi di Jendral Sudirman. Pencopotan itu dilakukan karena Pemprov akan menata ulang JPO yang tampak kusam itu dengan penataan yang mengedepankan estetika. (ant)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co