Hipertensi Ternyata Dipicu Stres Dan Macet Loh... Kok Bisa?

10 November 2019 18:04

GenPI.co - Macet menjadi makanan sehari-hari warga ibukota. Kondisi ini memicu stres yang berkepanjangan. hasilnya jelas bakal mendatangkan masalah kesehatan serius seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Datanya jelas. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, ada 34 persen warga Jakarta memiliki risiko hipertensi. Bahkan kini hipertensi menyerang masyarakat di usia muda.

"Stres berlebih jelas bisa menyebabkan hipertensi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid, baru-baru ini di Jakarta.

BACA JUGA : Ngeluh Macet? Emak-Emak Ini 'Menamparmu' Lewat Tulisan di Kaosnya

Lebih jauh bahkan stres berlebih menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Kondisi stres memicu berbagai masalah kesehatan lainnya. Karena jelas kondisi stres dapat memicu hormon-hormon lainnya di dalam tubuh.

“Tidak hanya itu, stres juga berpotensi menjadi ancaman terhadap aspek kesehatan lain. Misalnya saja, status kondisi lemak darah. Terdapat penelitian di Spanyol yang mengungkapkan adanya hubungan antara kondisi stres berlebih dengan masalah kolesterol tinggi,” jelas dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter.

Loh kok bisa? Tentu saja bisa. Biasanya orang akan mencari pelarian untuk meredam stresnya. Dan biasanya pelarian yang dilakukan bersifat buruk. Contohnya rokok dan makanan. Soal makannyang tidak terkontrol jelas akan memicu berat badan berlebih bagi sebagian orang. 

Nah berat badan berlebis alias obesitas dipastikan akan membuat insulin tidak mampu membantu gula darah masuk ke dalam tubuh. Alhasil, kondisi tersebut mengganggu beberapa fungsi tubuh.

BACA JUGA : Mau Atasi Macet Jakarta? Libatkan Pejabat se-Jabodetabek!

“Contohnya, gangguan pembuluh darah, gangguan transportasi ion-ion antarsel dan retensi natrium atau tertahannya natrium di dalam tubuh. Itulah yang jadi penyebab hipertensi,” jelas dr. Resthie.

Kalau pola makan jelas bisa memicu obesitas, lantas bagai mana dengan rokok? 

Seperti diketahui, rokok mengandung tiga komponen, yaitu nikotin, tar dan karbon monoksida. Nikotin mampu membuat adrenalin bekerja. Di saat itu pembuluh darah menyempit dan memaksa jantung bekerja lebih berat.

Begitu pula dengan tar dan karbon monoksida. Zat tersebut mampu mengikat hemoglobin di dalam darah sekaligus mengentalkan darah, sehingga mudah menempel di dinding pembuluh darah. Pada akhirnya, pembuluh darah akan menyempit dan mengganggu fungsi jantung untuk memompa darah.

Lantas bagaimana mencegahnya? Untuk hal itu sebetulnya sangat mudah. Carilah pelarian stres dengan menyalurkannya dengan cara positif. Salah satunya dengan berolahraga. Dapat pula menyalurkan ke hobi yang dapat membuat mood Anda kembali baik. Bermain musik, membaca, ataupun hobi positif lainnya. (NB/RH/klikdokter/jpnn)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto
Macet   Stres   Ibukota   Kesehatan   Jakarta  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co