Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group di Bali akan menguntungkan pariwisata Indonesia. Sebab, di annual meeting sebesar itu, 15 ribu orang akan datang. Meeting seperti itu pasti memiliki dampak paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang jadi lokasi pertemuan itu.
Hal tersebut dikatakan Presiden di Universitas Sumatera Utara, Senin (8/10). Di kesempatan itu, presiden juga meluruskan pandangan sejumlah pihak terkait anggaran.
"Anggaran itu dipakai untuk memperluas apron di Bandara Bali, membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali sehingga tidak macet. Artinya setelah acara akan kita gunakan terus. Bukan sesuatu yang hilang," ujarnya.
Selain itu, dengan hadirnya para partisipan yang dalam laporan terakhir bahkan telah mencapai kurang lebih 34 ribu orang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan devisa yang akan masuk.
"Kita harapkan ini justru akan memperkuat promosi kita untuk tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Saya kira arahnya ke sana," ucap Presiden.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengamini apa yang diungkapkan Presiden Joko widodo. Menurutnya apa yang disiapkan untuk perhelatan tersebut akan kembali masuk ke kantong negara.
"Kalau bicara kembali? Itu sangat kembali, berlipat-lipat itu. Berkahnya pasti tidak sedikit bagi pariwisata. Decision maker ekonomi dunia bakal ada di Bali. Length of stay-nya pasti lebih panjang, media coverage-nya luas, dan spending-nya juga pasti sangat tinggi. Hotel, restoran, venue, rental mobil, handycraft, destinasi wisata, semua kebagian rezeki,” ujar Menpar.
Untuk itu Kemenpar telah menyiapkan berbagai paket wisata untuk memanjakan para peserta IMF-World Bank. Tercatat ada 7 destinasi dengan 63 paket wisata yang dijual terkait pelaksanaan kegiatan ini. Dari 63 paket wisata itu, 33 diantaranya ada di Bali.
"Lebih dari 60 sampai 70 persen dari mereka hanya akan berwisata di sekitar MICE itu dilakukan. Paket-paket yang kita siapkan hanya paket-paket yang sudah biasa dijual,” ujarnya.
Menpar menambahkan, pertemuan seperti itu memiliki media value yang tinggi. “Banyak sekali kepala negara, kepala pemerintahan, menteri keuangan seluruh dunia, gubernur bank sentral seluruh dunia akan kumpul. Itu media value nya tinggi," imbuh Arief.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News