Penelitian: Lebih Berat Hamil Anak Laki-laki Ketimbang Perempuan

19 November 2019 01:19

GenPI.co - Kondisi kesehatan perempuan hamil lebih rentan dari mereka yang tidak. Masalah seperti seperti diabetes gestasional, darah tinggi saat hamil, bahkan risiko kelahiran prematur bisa menyerang kapan saja.

Sebuah studi  mengungkap, perempuan  yang mengandung anak laki-laki lebih rentan terkena masalah kesehatan.  Tim peneliti dari University of Adelaide di Australia meneliti kelahiran dari 1981 hingga 2011. Mereka menemukan bahwa risiko komplikasi kehamilan yang lebih mungkin terjadi ketika ibu mengandung bayi laki-laki.

BACA JUGA: Ini Buah yang Penting Dikonsumsi Secara Rutin Selama Hamil Muda

Dalam penelitian tersebut, ibu yang mengandung anak laki-laki lebih mungkin melahirkan lebih awal (prematur) dibandingkan dengan anak perempuan. Bayi laki-laki yang lahir  prematur di usia kehamilan 20 hingga 24 lebih tinggi 27 persen ketimbang perempuan.

Sementara itu, untuk kondisi diabetes gestasional, ibu berisiko lebih tinggi 4 persen jika ia hamil anak laki-laki dibandingkan ketika hamil anak perempuan. Risiko preeklamsia pada ibu lebih tinggi 7,5 persen saat hamil anak laki-laki.

Hal tersebut  disebabkan karena sebuah faktor genetik. Selain itu, terjadi perbedaan perkembangan plasenta pada anak laki-laki dan perempuan.

BACA JUGA: Ini Penyebab 48 dari 1000 Remaja Indonesia Hamil di Luar Nikah

Masalah kehamilan lainnya yang terjadi setelah pasca melahirkan anak laki-laki adalah depresi. Seorang ibu bisa merasakan sebuah perasaan terasing, tak berdaya, stres hingga yang terparah bisa memunculkan keinginan untuk bunuh diri.

Hal ini karena perubahan hormon secara drastis dan juga tak mendapat dukungan penuh dari lingkungan sekitar.

Tim peneliti Inggris dari University College London melakukan survei penelitian terhadap 296 ibu hamil. Diketahui, mereka yang melahirkan bayi laki-laki risiko mengalami depresinya lebih besar 71 hingga 79 persen daripada yang melahirkan bayi perempuan.

Komplikasi persalinan juga diketahui meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan hingga 174 persen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co