Adrenalin Tinggi Festival Bamboo Rafting Gedung Batin

29 Oktober 2018 07:50

Adrenalin tinggi ditawarkan Festival Bamboo Rafting Gedung Batin 2018. Memakai bambu sebagai medianya, para peserta festival menyusuri eksotisnya Sungai Way Besai. Dengan ragam pesonanya, festival ini mampu menarik minat banyak peserta. Backgroundnya mayoritas para traveller.

Tantangan unik diberikan Festival Bamboo Rafting 2018, 27-28 Oktober 2018. Venuenya super eksotis di Sungai Way Besai, Way Kanan, Lampung. Festival ini diikuti sedikitnya 60 peserta. Mereka mayoritas memiliki background traveller dan pegiat media sosial. Ada peserta dari Martapura (Sumatera Selatan), Instagramer, Traveller Lampung, Penghobi Wisata Bandar Lampung, MTMA, TVRI, dan Trans7.

“Konsep Festival Bamboo Rafting Gedung Batin tahun ini berbeda. Pesertanya lebih banyak melibatkan para traveller, kalangan media massa, dan pegiat media sosial. Tujuannya tentu saja jelas. Membranding event dan pariwisata Way Kanan agar lebih kuat,” ungkap Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar I Ni Wayan Giri Adnyani, Sabtu (27/10).

Memberikan experience unik, rute panjang Sungai Way Besai akan dilewati peserta. Panjang rute sekitar 10 Km dan waktu tempuhnya 2 jam. Start-nya dari Jembatan Tiga Serangkai, Blambangan Umpu, lalu finish di Kampung Wisata Gedung Batin. Untuk sarana dan prasarana sudah disediakan penyelenggara festival. Sedikitnya ada 50 rakit dengan panjang 8 meter dan lebarnya 14 buah batang bambu besar.

“Festival ini dijamin akan meriah. Sebab, Sungai Way Besai ini sangat terkenal di sana. Filosofinya juga sangat kuat. Ada beragam aktivitas yang bisa diikuti. Jadi, festival ini adalah destinasi terbaik untuk berlibur,” terangnya lagi.

Secara historis, Sungai Way Besai ini sangat vital. Menjadi media lalu lalang transportasi masyarakat. Modanya diantaranya rakit bambu. Bambu-bambu dengan panjang tertentu ini lalu ditata dan diikat sedemikan rupa hingga difungsikan sebagai ‘perahu’. Giri Adnyani menambahkan, festival ini menjadi bentuk riil dari pelestarian budaya leluhur.

“Inilah bentuk nyata dari pelestarian budaya dan tradisi di Way Kanan. Dengan event ini, diharapkan sejarah tetap terjaga. Hal ini tentu bagus untuk pariwisata,” ujarnya lagi.

Keramahan ditawarkan Festival Bamboo Rafting. Sehari jelang event, pesta selamat datang diberikan bagi peserta, Sabtu (17/10) malam. Acaranya spesial lengkap dengan api unggun. Suasana semakin hangat dengan sajian BBQ Jagung dan show Gitar Tunggal Klasik. Gitar Tunggal Klassik menampilkan beragam lagu-lagu khas Lampung.

Menegaskan kekayaan budayanya, Tradisi Isa’an juga ikut ditampilkan. Ini merupakan tradisi berbalas pantun dengan menggunakan bahasa daerah. Suasana dijamin semakin meriah melalui penampilan musik–musik Akustik. Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh menjelaskan, Festival Bamboo Rafting Gedung Batin menyajikan atraksi terbaik.

“Momentum terbaik selalu dihadirkan dalam festival ini. Ada banyak kegembiraan yang bisa dinikmati oleh peserta dan pengunjung di dalam festival. Nuansa tradisinya memang sangat kental. Wilayah Way Kanan ini kaya akan budaya,” kata Masruroh.

Sajian spesial lainnya juga akan diberikan Festival Bamboo Rafting Gedung Batin. Sebelum menikmati rafting dengan rakit, peserta akan diajak senam pagi. Namun, gerakannya berupa Tari Tigol. Tarian Tigol ini biasanya dipakai untuk penyambutan tamu-tamu penting. “Ada banyak keseruan yang bisa dinikmati pengunjung festival. Untuk itu, event ini jangan sampai terlewatkan,” tuturnya lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co