Suka Permen Karet? Wajib Tahu Sejarahnya Ya

08 Januari 2020 14:37

GenPI.co - Mengunyah permen karet konon bisa membersihkan gigi dan menyehatkan. 

Namun, tahu kah kamu, ternyata mengunyah permen karet merupakan tradisi masyarakat Yunani Kuno. 

Dulu, mereka mengunyah permen karet yang berasal dari getah pohon mastic atau mereka sebut dengan mastiche.  

Tujuannya sama, untuk meyegarkan mulut dan membersihkan gigi. 

Tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakan Indian yang mengunakan permen karet dari damar segar  dan harum. Hal ini pun ditiru oleh masyarakat koloni New England AS.

Sementara itu penduduk asli Semenanjung Yucatan, antara Meksiko dan Karibia, menggunakan getah pohon sapodilla yang subur di hutan hujan. 

Pohon ini sudah dikenal 1000 tahun lalu oleh suku Indian Maya di Meksiko. Mereka setiap musim hujan menyadap getah sapodilla. 

Setelah getah terkumpul, kemudian direbus sampai kental dan lengket lalu diperas airnya. 

Ini lah yang akan menghasilkan chicle dan menjadi bahan utama permen karet atau chewing gum. Bahan ini berbentuk bongkahan seberat 9 kg – 14 kg untuk dipasarkan. 

Chewing gum sudah dikenal pada abad XIX. Saat itu, beberapa potong chicle dari Meksiko dibawa ke AS untuk dijual sebagai karet. 

Bongkahan itu pun diolah oleh Thomas Adams dari New York. Sayangnya dia gagal mengolah menjadi karet yang keras dan kuat. 

Pada 1906 barulah permen karet dapat dibuat seperti balon dan disebut dengan bubble gum. 

Permen karet pertama kali diproduksi dengan nama Blibber Blubber. Produk itu dianggap sempurna dan dipasarkan pada tahun 1928. 

Mengikuti perkembangan zaman permen karet dari chicle, menggeser popularitas permen karet dari getah cemara atau parafin manis. Alasannya karena permen karet dari chicle rasanya dinilai kurang halus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co