Kocak, Pendukung Anies Tangkap Temannya Sendiri Dikira Provokator

15 Januari 2020 02:47

GenPI.co - Ada kejadian kocak saat aksi demo di Balai Kota menuntut Anies Baswedan mundur dari Gubernur DKI. Para pendukung Anies mengamankan 17 pedemo diduga provokator yang ternyata temannya sendiri. 

Berdasarkan informasi, 17 orang itu awalnya ditangkap oleh salah satu ormas yang merupakan bagian massa pendukung Anies karena dianggap memiliki gerak-gerik mencurigakan.

BACA JUGA: 'Anies' Dilempari Tomat Busuk...

Mereka dianggap mencurigakan karena mondar-mandir antara Balai Kota dan Patung Arjuna Wijaya dan karena pakaiannya kumal sehingga menimbulkan kecurigaan.

"Diamankan karena gerak-gerik mencurigakan, mohon maaf mungkin karena pakaiannya kumal juga sehingga dicurigai," kata salah satu peserta aksi massa pendukung Anies, Roni, ditemui di Balai Kota, Selasa (14/1).

17 orang itu, kemudian diamankan di pos satuan pengamanan Balai Kota sebelum akhirnya diangkut ke mobil tahanan polisi untuk dibawa ke kantor polisi.

Salah satu orator dari massa pendukung Anies, Lukman Abidin, mengklarifikasi bahwa 17 orang itu bukanlah provokator namun merupakan pendukung Anies yang terkena salah paham karena ada kecurigaan dari massa.

"Saya menjamin. Mereka bukan pedemo Anies. Yang diamankan itu, bukan provokator. Kenapa bukan, mereka bersama saya di depan. Bawa spanduk pak Anies harus kerja tuntas dan mendukung kerja sampai tuntas," kata Lukman.

BACA JUGA: Polisi Buru Pemilik Akun Twitter @digeeembook

Lukman menjelaskan pengamanan itu terjadi setelah adanya pemukulan mundur massa dari arah Balai Kota yang menuju Patung Arjuna Wijaya untuk membubarkan aksi massa di sana. Namun karena pakaian yang dikenakan berbeda dengan massa di Balai Kota, timbulah kecurigaan.

"Terjadi keributan bukan di sini, di ujung sana di Patung Kuda. Setelah keributan, mereka diamankan sama polisi. Saya lihat mereka yang tadi. Yang ikut di kami, mereka bukan mau ngaco tapi karena mohon maaf pakaiannya kotor-kotor saja. Jadi saya lihat mereka bagian kami," ucap Lukman.

Aksi massa yang terjadi Selasa ini disebabkan kejadian banjir Jakarta pada 1 Januari 2020. Satu massa meminta pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co