Jakarta Diprediksi Segera Tenggelam, Ini Hasil Penelitian LIPI

18 Januari 2020 03:14

GenPI.co - Hingga saat ini, Warga DKI Jakarta masih mengandalkan air dari tanah sebagai sumber air bersih, untuk keperluan sehari-hari.

Padahal peneliti sudah memprediksi Jakarta akan tenggelam secepatnya, akibat penurunan muka tanah (landsubsidence), karena penggunaan air tanah sebagai salah satu faktornya.

BACA JUGA: Horee... Ini Jabatan PNS yang Tak Kena Perampingan Birokrasi

Menurut Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta Heru Hermawanto, bahwa pengadaan air dari saluran perpipaan belum menjangkau seluruh kawasan di Jakarta.

Sehingga ketergantungan pada air tanah pun masih dilakukan oleh masyarakat.

BACA JUGA: Kasus Natuna: Indonesia vs China, Menteri Inggris Bela Siapa?

"Sumber air itu problem milik Jakarta. Artinya kebutuhan air bersih Nakarta solusinya dipenuhi oleh daerah lain," ungkap Heru.

Menurut Heru, bahwa air dari saluran perpipaan seharusnya dapat perlahan-lahan ditingkatkan, untuk penggunaan masyarakat Jakarta.

BACA JUGA: Korsel Tunggu Menhan Prabowo, Deal Jet Canggih IFX Semi-Siluman

Karena lambat laun penurunan muka tanah di Jakarta terus berlangsung.

Saat ini, menurut Heru, layanan air perpipaan baru dirasakan oleh 40-60 persen penduduk, baik di permukiman maupun gedung-gedung bertingkat seperti pusat perbelanjaan dan kantor.

BACA JUGA: Iwan Fals Bergetar, Menangis dan Peluk Rhoma Irama, Ini Sebabnya

"Sekarang layanan air pipa yang tersedia sekitar 40 sampai 60 persen. Masyarakat ya tetap masih bergantung air tanah," jelasnya.

"Contoh deketnya sekitar kita  permukiman pasti pada pakai air tanah kan? Apalagi gedung- gedung pemukiman yang tinggi," kata dia.

BACA JUGA: Moeldoko Panggil Ahok ke Istana, Ini Perintahnya...

Selaras dengan Dinas Citata DKI, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta pun membenarkan penggunaan air tanah masih tinggi di Jakarta.

"Ya masih banyak yang pakai air tanah, tetapi yang jelas kami akan mengupayakan penggunaan air tanah perlahan-lahan dikurangi dan masyarakat menggunakan air pipa," ujar Sekretaris SDA DKI Dudi Gardesi.

BACA JUGA: Aura Prabowo Luar Biasa, Menteri Pertahanan Prancis pun Terpesona

Meski demikian, Dudi belum mengetahui secara detil upaya lebih lanjut, karena sebelumnya masalah air bersih di Jakarta dipegang oleh Dinas Perindustrian dan Energi DKI, yang saat ini dilebur dengan Dinas Ketenagakerjaan DKI.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI Sri Sunarti Purwaningsih mengatakan, penurunan muka tanah imbas perubahan iklim global menjadi ancaman serius bagi warga kawasan pesisir Jakarta.

BACA JUGA: Sesalku Seumur Hidup, Kesetiaan Suami Jadi Ratapanku...

Para ahli telah memprediksi permukaan air laut akan naik 25 hingga 50 sentimeter tahun 2050 dan pada 2100 air laut akan menggenangi sebagian besar kota pesisir di Indonesia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co