Berita Top 5: Jakarta Akan Tenggelam, Bidadari Indonesia Masters

18 Januari 2020 18:00

GenPI.co - Hingga saat ini, warga DKI Jakarta masih mengandalkan air dari tanah sebagai sumber air bersih, untuk keperluan sehari-hari.

Padahal peneliti sudah memprediksi Jakarta akan tenggelam secepatnya, akibat penurunan muka tanah (landsubsidence), karena penggunaan air tanah sebagai salah satu faktornya.

Menurut Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta Heru Hermawanto, bahwa pengadaan air dari saluran perpipaan belum menjangkau seluruh kawasan di Jakarta.

Dengan demikian, ketergantungan pada air tanah pun masih dilakukan oleh masyarakat.

"Sumber air itu problem milik Jakarta. Artinya kebutuhan air bersih Nakarta solusinya dipenuhi oleh daerah lain," ungkap Heru.

Menurut Heru, bahwa air dari saluran perpipaan seharusnya dapat perlahan-lahan ditingkatkan, untuk penggunaan masyarakat Jakarta.

BACA JUGA: Jakarta Diprediksi Segera Tenggelam, Ini Hasil Penelitian LIPI

 

Bidadari cantik badminton di Indonesia Masters 2020 ternyata banyak yang menarik. Salah satunya, ada yang bisa bikin keringetan.

Ya, Indonesia Masters 2020 tak hanya disuguhkan dengan pertandingan sengit para atlet di lapangan.

Para pencinta badminton Indonesia juga dimanjakan dengan hadirnya atlet-atlet badminton cantik bak bidadari.

Mereka bahkan siap memikat para penonton dengan penampilan jempolan.

Salah satunya adalah Aya Ohori. Ketika berkompetisi di ajang Denmark Open 2019 lalu, atlet badminton asal Jepang ini sempat mencuri perhatian publik.

Meski belum sehebat seniornya Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara, wanita berusia 23 tahun bertengger di peringkat 19 dunia.

Ada juga Melati Daeva Oktavianti. Melati Daeva Oktavianti mulai mencuri perhatian pencinta badminton tanah air. Tak hanya memiliki paras cantik, penampilannya di atas lapangan juga memukau para penonton.

BACA JUGA: Bidadari Cantik Badminton di Indonesia Masters 2020

 

Menko Polhukam Mahfud MD meminta masyarakat memercayakan penanganan kasus dugaan korupsi di PT Asabri kepada kepolisian.

Menurut Mahfud MD, bahwa Polri pasti merasa harus bertanggung jawab secara moral untuk menuntaskan penyelidikan kasus tersebut.

"Sebab, dari 940.000 atau 980.000 prajurit TNI-Polri (nasabah), itu 600 ribunya Polri," kata Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (16/1).

Bahkan untuk masalah ini, Mahfud mengatakan KPK juga tidak perlu dan tidak boleh ikut menangani karena perundang-undangan tidak membolehkan.

"Kalau sudah polisi, y,  polisi. Tidak boleh (KPK). Kan sudah ada di undang-undang, suatu kasus korupsi yang ditangani KPK tidak boleh ditangani polisi atau kejaksaan. Sebaliknya, kasus ditangani polisi dan kejaksaan juga tidak boleh KPK," ungkap Mahfud MD

Sementara itu, Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan jajarannya untuk menangani dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).

BACA JUGA: KPK Tidak Boleh Tangani Kasus PT Asabri, Ini Kata Menko Polhukam

 

Kasus Laut Natuna, akhirnya membawa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menetapkan pilihan untuk secepatnya membeli kapal panjang sejenis ocean going.

Hal tersebut terungkap sesaat Menhan Prabowo Subianto menyambangi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Keduanya pun sempat membahas persoalan dengan China di Natuna.

Usai pertemuan tersebut, Luhut membeberkan bahwa Indonesia akan membeli kapal panjang sejenis ocean going.

Kapal tersebut akan memperkuat pengamanan laut Indonesia.

"Jadi, ke depannya, Pak Bowo (Prabowo Subianto-red) tadi juga sudah bilang akan memperbanyak kapal angkatan laut. Dan tadi saya usul supaya ada ocean going, kapal yang lebih panjang," ungkap Luhut di Jakarta, Jumat (17/1).

Luhut pun mengaku, kapal-kapal patroli laut yang dimiliki Indonesia selama ini belum cukup untuk menjangkau semua kebutuhan pengamanan.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Beli Kapal Fregat dari Denmark, Luhut Semringah...

 

Selingkuh itu menyakitkan. Luka di hati bisa menganga lebar. Waspadalah! Di usia ini, wanita sangat rentan selingkuh.

Berita perselingkuhan hampir selalu didengar dimana-mana. Perselingkuhan bisa mengintai rumah tangga kita jika kita tidak mau menjaga hubungan tersebut.

Lantas apa saja penyebab adanya perselingkuhan tersebut?

Menurut studi yang dipublikasikan di laman The Journal of Sex Research, salah satu faktor utama dari perselingkuhan yaitu mulai berkurangnya rasa cinta.

Bukan hanya pria yang rentan melakukan perselingkuhan. Wanita malah lebih mudah melakukan pengkhiantan cinta ini.

Kebanyakan, wanita berselingkuh bukan di awal pernikahan mereka.

Alasan mereka tidak melakukan perselingkuhan di awal pernikahan yakni di saat itu wanita masih memiliki anak yang kecil, masih membutuhkan perhatian yang lebih.

Di usia seperti ini perhatian wanita masih fokus kepada anaknya tadi. Saat usia pernikahan memasuki 6 hingga 10 tahun, biasanya wanita lebih rentan untuk tergoda untuk mencari pria untuk dijadikan pasangan baru.

BACA JUGA: Ternyata di Usia Ini Wanita Rentan Selingkuh, Waspadalah! (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co