GenPI.co - Pemerintah dan DPR sepakat terkait besaran rata-rata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar langsung oleh jemaah haji Tahun 1441 Masehi/2020 Hijriyah, sebesar Rp 35.235.602.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Bahas Kontrak Sukhoi-35 Rusia, Amerika Ketar-ketir
"Bipih tahun ini sama dengan tahun sebelumnya," beber Menteri Agama Fachrul Razi, usai Rapat Kerja Menteri Agama bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis (30/1).
BACA JUGA: Strategi Menhan Prabowo Bikin Melongo, Kini Bidik Misil Rusia
Menag Fachrul Razi menjelaskan, Bipih tersebut mencakup biaya untuk penerbangan, akomodasi di Makkah dan uang saku jemaah.
Kendati tidak ada kenaikan Bipih tetapi akan ada peningkatan layanan di sejumlah aspek.
BACA JUGA: China Makin Mencekam, Virus Corona Sudah Masuk Wilayah Suci Tibet
Di mana peningkatan itu, kata dia, seperti jumlah makan jemaah di Makkah dari 40 kali pada 2019 menjadi 50 kali pada tahun ini.
Sementara itu, untuk uang saku jemaah, lanjut dia, tetap akan diberikan sebesar 1.500 Riyal Saudi.
BACA JUGA: Ratusan Honorer K2 Dilantik Jadi PNS, Air Mata Bercucuran...
Pemberian "living cost" ini menjadi jawaban di tengah merebaknya isu penghapusan uang saku jemaah untuk tahun ini.
Adapun istilah Bipih merujuk pada biaya yang dibayarkan jemaah secara langsung.
BACA JUGA: Terpidana Jadi Dirut Transjakarta, Anies Baswedan Mimpi Apa ya...
Sementara Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) saat ini merujuk seluruh biaya yang digunakan dalam menyelenggarakan ibadah haji yang merupakan gabungan subsidi pemerintah dan Bipih.
BACA JUGA: Setelah Honorer K2, Kini Non-Kategori Minta Jadi PPPK
Menurut Fachrul Razi, bahwa persetujuan BPIH oleh DPR RI dan pemerintah merupakan salah satu bagian krusial dari siklus penyelenggaraan haji.
Saat ini, nilai BPIH dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji tersebut tinggal menunggu pengesahan Presiden Joko Widodo, kemudian jemaah yang ditetapkan berangkat tahun ini segera menyetorkan Bipih mereka.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News