Pemerintah Gelontorkan Rp 72 Miliar untuk Influencer, DPR Bilang

29 Februari 2020 09:20

GenPI.co - Kebijakan pemerintah menggelontorkan dana ratusan miliar untuk menggenjot sektor wisata nasional, langsung direspons Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian 

Di mana uang senilai Rp 72 miliar di antaranya akan dikucurkan, untuk membayar influencer alias pendengung kelas dunia.

BACA JUGA: Virus Corona Tak Terkendali, China dan WHO Minta Bantuan Dunia

"Menurut saya hal itu sudah tepat. Pariwisata adalah sektor yang memiliki efek pengganda sangat besar. Jika sektor pariwisata turun, akan banyak sekali masyarakat yang terdampak negatif dan oleh karena itu langkah-langkah penyelamatan harus dilakukan," beber Hetifah kepada JPNN.com, Jumat (28/2).

BACA JUGA: 3 Khasiat Daun Kelor Luar Biasa, Salah Satunya Bikin Tambah Greng

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 298,5 miliar untuk menggaet wisatawan mancanegara. 

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing yang saat ini lesu karena virus corona.

BACA JUGA: Kamu Akan Beruntung, Jika Bersama 3 Zodiak Berhati Malaikat Ini

Rencananya, duit ratusan miliar itu akan dialokasikan untuk airlines dan agen dalam bentuk diskon khusus atau insentif sebesar Rp 98,5 miliar. 

Anggaran promosi Rp 103 miliar, kegiatan turisme Rp 25 miliar, serta media relation dan influencer sebanyak Rp 72 miliar.

BACA JUGA: Setelah Bertemu Ahmad Dhani, Pengakuan Maia Estianty Mengejutkan

"Saya kira anggaran sebesar itu tidak tergolong besar untuk skala nasional. Jumlah ini tidak ada apa-apanya dengan dampak ekonomi dan devisa yang akan kita dapat," ungkap politikus Golkar ini.

Menurut Hetifah, sebagai catatan, menyarankan agar pemerintah membuat skema cost-benefit. 

BACA JUGA: Corona: Dramatis, TNI AL Evakuasi 188 WNI dari Kapal World Dream

Dalam arti, berapa cost yang dikeluarkan pemerintah, dan berapa benefit yang diperkirakan akan didapatkan oleh masyarakat dalam satuan monter.

"Sebab, sektor pariwisata ditujukan sebagai penghasil devisa (income generating sector). Berbeda dengan pendidikan misalnya, yang benefitnya tidak bisa kita ukur dalam bentuk uang," jelas Hetifah.

Hetifah mengatakan, bahwa salah satu yang menjadi sorotan publik adalah adanya anggaran Rp 72 miliar untuk media dan influencer dalam mempromosikan pariwisata. 

"Sekarang semua orang di tangannya memegang smartphone, dan itulah sumber-sumber utama informasi. Bayangkan jika anggaran sebesar ini digunakan untuk berpromosi melalui influencer-influencer kelas dunia, berapa besar gelombang wisatawan akan masuk," ungkapnya.

Kendati demikian, Hetifah meminta pemerintah harus benar-benar cermat memetakan influencer mana yang berpengaruh untuk segmen mana. 

Hal itu harus sesuai dengan target wisatawan yang diinginkan pemerintah.

"Apakah dari Amerika atau Eropa, rentang umur, average incomenya, itu pasti berbeda-beda influencer-nya. Harus dipastikan bahwa tepat sasaran agar anggaran efektif dan efisien," tegas legislator asal Kalimantan Timur ini.

Menurut Hetifah, perlu menjadi catatan pula bagaimana agar pengamanan terkait virus corona ditingkatkan, terutama dengan adanya scanning di pintu-pintu masuk wisatawan mancanegara.

"Kemudian penargetan turis asing juga dikhususkan ke negara-negara yang tidak terdampak corona, jangan sampai turis membawa virus masuk," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co