GenPI.co - Belakangan beredar informasi di media sosial sala satu cara mendeteksi dini infeksi virus corona baru melalui tes fisik setiap pagi.
Caranya "mengambil nafas dalam dan tahan selama lebih dari 20 detik. Bila dalam mengeluarkan nafas, tanpa batuk, tidak nyaman, lelah dan kaku di dada, berarti tubuh dalam keadaan aman".
BACA JUGA: Awas, Penyebar Data Pasien Virus Corona Terancam Penjara
Ahli pulmonologi dr. Jaka Pradipta menyatakan informasi mengenai deteksi tersebut melalui tes fisik adalah berita bohong atau hoaks.
"Hoax itu. Hati-hati ," ujar Jaka di Jakarta, Selasa (3/3).
Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Ikhsan Mokoagow mengatakan virus MERS CO-V 2 yang menyebabkan COVID-19 hanya bisa terdeteksi menggunakan uji laboratorium.
"Umumnya dari swab tenggorok ataupun dahak," ujarnya.
Pemeriksaan dilakukan setelah didapati gejala-gejala dugaan COVID-19 seperti yang disebutkan Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu demam di atas 38 derajat Celcius, mengalami gejala saluran pernafasan seperti batuk dan sesak.
BACA JUGA: RSPI Sulianti Saroso Isolasi 6 Pasien Baru Suspect Corona
"Plus riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau bepergian ke daerah terjangkit," tutur Ikhsan.
WHO merekomendasikan jika Anda mengalami gejala-gejala terduga virus corona segera cari pengobatan sejak dini. Sebaiknya beritahu petugas kesehatan jika Anda telah melakukan perjalanan dalam 14 hari sebelum muncul gejala. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News