Pedagang di kawasan Malioboro Beralih Jualan Masker

04 April 2020 12:26

GenPI.co - Para pedagang di kawasan Malioboro, Yogyakarta, sangat merasakan damapk wabah virus corona. Sebab, tak ada lagi wisatawan yang datang ke Kota Gedug tersebut. 

Akan tetapi para pedagang memutar otak agar tetap eksis meski pandemi virus corona. Yakni dengan berinovasi berjualan masker.  

BACA JUGA: Yogyakarta Siapkan Lahan Pemakaman Pasien COVID-19 yang Meninggal

“Dalam kondisi seperti ini, yang dibutuhkan adalah inovasi. Bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), inovasi dilakukan dengan mengalihkan jenis usaha dan produk yang dihasilkan,” kata Kepala Bidang Usaha Kecil Mikro (UKM) Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kota Yogyakarta Rihari Wulandari, Jumat (3/4).

Menurut dia, pandemi COVID-19 memberikan dampak di hampir semua sektor UMKM di Kota Yogyakarta, namun sektor yang paling terdampak adalah usaha di bidang fesyen dan kerajinan karena tidak ada lagi wisatawan yang datang.

Namun demikian, lanjut dia, pelaku UMKM di Kota Yogyakarta kemudian mengalihkan jenis usahanya agar tetap ada pendapatan yang masuk, misalnya pelaku usaha batik mengalihkan usahanya dengan memproduksi masker kain yang saat ini juga cukup banyak dibutuhkan.

Begitu pula dengan pelaku usaha kerajinan yang mengalihkan usahanya ke usaha kuliner yang masih banyak dibutuhkan oleh masyarakat apalagi saat ini masuk bulan Ruwah dengan tradisi membuat apem.

“Ada juga yang kemudian membuat berbagai minuman dari bahan rempah-rempah, atau membuat makanan ringan,” katanya.

Promo Hari Hari Swalayan, Minyak Goreng 2 Liter Murah Banget

Rihari mengatakan, pelaku UMKM sangat bergantung dari pendapatan harian sehingga jika mereka tidak memproduksi barang, maka tidak ada pendapatan yang masuk.

“Yang bisa kami lakukan adalah terus memotivasi mereka. Biasanya mereka tergabung dalam berbagai grup di aplikasi percakapan. Kami upayakan untuk terus menyemangati mereka agar bisa berinovasi menyesuaikan kondisi,” katanya.

Meskipun demikian, Rihari tidak memungkiri jika ada pelaku usaha yang kemudian menghentikan produksi secara total dan tidak melakukan upaya pengalihan jenis usaha. 

“Bahkan ada yang menjual mesin produksi yang mereka miliki,” katanya.

BACA JUGA: Update Corona 4 Maret 2020: 5.443 Pasien COVID-19 Meninggal di AS

Sedangkan untuk pemasaran, Rihari menyebut, para pelaku UMKM yang masih berusaha bertahan melakukan penjualan secara daring melalui grup percakapan seperti WhatsApp.

“Karena kondisinya seperti ini, maka metode penjualan online menjadi pilihan yang mau tidak mau harus dilakukan oleh pelaku UMKM,” katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co