Asyiknya Gathering Nasional di Lombok

11 April 2018 20:28

Lombok menjadi destinasi utama saat liburan datang? Sudah biasa, kali yah. Yang nggak biasa itu kalau Lombok dijadikan sebagai lokasi gathering nasional. Apalagi gathering komunitas motor. Seru? sudah pasti! Lihat saja komunitas biker Yamaha Nmax Club Indonesia (YNCI). Mereka memilih Lombok sebagai tempat ngumpul  saat gathering nasional, pada 31 Maret hingga 1 April silam.

Yepp, di akhir pekan sekaligus hari terakhir di bulan Maret lalu, saya saya beruntung bisa hadir bersama ratusan biker YNCI. Ini adalah  gathering nasional ke-3 mereka, guys. Sebelumnya gathering komunitas motor matic ini selalu diadakan di Pulau Jawa. Baru kali ini mereka menyebrangi lautan.

Ruas jalan utama Pantai Sengigi lantas menjadi ramai dengan kehadiran mereka. Para penunggang dari chapter (cabang)  YCNI di daerah tumplek-plek di kawasan ini. Dari ujung-ke ujung yang terlihat adalah motor dengan bentuk yang sama. Ada yang menikmati eksotisme Pantai Sengigi yang selalu mempesona. Sementara yang beberapa yang lain lebih memilih tancap gas untuk mengeksplorasi spot-spot indah di penjuru Lombok.

Rombongan biker dari Semarang, misalnya. Mereka hanya mampir sejenak di venue utama gathering yang berlikasi di Pantai Kerandangan, Sengigih. Setelah berselonjor sebentar pada hamparan rumput di pantai itu, mereka kemudian bergegas mengendarai kuda besi masing-masing.

“Kami mau menyeberang ke Gili Trawangan dulu mbak. Mumpung sudah sampai sini. Besok mau lanjut touring ke 0 kilometer di Sape, Bima,” ujar salah satu biker YCNI Chapter Semarang itu.

Wah, benar-benar nggak mau kehilangan waktu. Mumpung sedang di Lombok, mereka ingin  sebanyak mungkin mengunjungi destinasi-destinasi wisata favorit Lombok. Udah biasa sih, jika pertama kali berkunjung ke Lombok, menikmati  suasana dari trio gili cantik di sisi utara pulau menjadi sesuatu yang wajib.

Para biker YCNI rata-rata memiliki jiwa trouring yang kuat. Dari kota masing-masing, mereka mendatangi Lombok dari arah pelabuhan Lembar di sisi barat daya. Pantai Kerandangan dan wilayah Senggigi umumnya bisa diakses dengan berkendara selama satu setengah jam. Ruas jalan by pass dan jalur lingkar selatan di kota Mataram, membuat siapa bisa mencapai Sengigi dalam waktu lebih singkat. Jangan lupa mampir sejenak di kota tua Ampenan, hanya 20 menit untuk kemudian teruskan perjalanan sampai di jantung keramaian Senggigi.

Jika mau lanjut ke Gili Trawangan, tinggal berkendara lagi setengah jam.  Ada tiga pelabuhan utama penyeberangan ke Gili Trawangan, Meno dan Air (tramena). Pelabuhan publik mulai dibuka dengan loket utama di gedung sisi kiri dari pintu masuk. Harga tiket bervariasi. Lima belas ribu rupiah untuk tiket searah menuju Trawangan.  Sehari ada lima kali jadwal penyeberangan..

Kembali ke gathering nasional YNCI. Yang jelas, magnet utama yang juga menjadikan banyak komunitas lain jadikan Lombok sebagai destinasi event besar mereka, tentunya juga karena kesiapan sarana prasarana yang dibutuhkan di satu event besar.

Spot-spot pantai cantik, baik di kawasan ikonik Senggigi, juga beberapa spot di selatan atau timur Lombok, memiliki lahan luas yang bisa menampung tenda berkapasitas sampai ribuan orang. Sarana pendukung seperti toilet portabel juga kini mudah diperoleh tanpa harus menyeberang ke luar Lombok. Demikian juga moda-moda transportasi dan tentunya ruas-ruas jalan utama yang lancar dilalui bus-bus berbodi lebar.

Satu paket dengan semua kelengkapan di atas, kuliner khas Lombok yang kini semakin diterima oleh sebagian besar wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Sudah pernah cicipi Ayam Taliwang, kan? Nah, saatnya memuaskan diri dengan mencoba berbagai varian rasa sate khas Lombok. Sate Rembige, sate ikan Tanjung atau sate Bulayak yang mudah ditemukan pada pusat-pusat keramaian di kota Mataram atau di Senggigi. Bahkan di spot-spot wisata seperti di Gili Trawangan sekali pun. Harga seporsi sate Bulayak juga masih terjangkau. Harga mulai dari RP 10 ribu sampai kisaran RP 25 ribu, sudah dapat sepuluh tusuk sate dengan bulayak (serupa ketupat, namun berbentuk lonjong dan dibungkus daun kelapa) serta urap dan pelecing kangkung siap disantap.

Tak ketinggalan, seni dan budaya khas Lombok. Di gathering nasional YNCI, saya tetap saja terpesona saksikan penampilan kelompok Gendang Beleq dan aksi gagah dua pepadu (petarung) Peresean. Saya asli suku Sasak, Lombok. Namun nggak pernah bosan menikmati kompaknya para pemukul kenceng, juga tabuhan ritmis Gendang Beleq di setiap kesempatan.

Jadi, kamu bergabung di komunitas apa nih? Yuk, jadikan Lombok sebagai venue event gathering-mu. Saya tunggu!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred
YCNI   gathering   Lombok   Senggigi   NTB  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co