Meriahnya Puncak Festival Pesona Tambora

12 April 2018 09:20

Festival Pesona Tambora 2018 mencapai puncaknya. Perayaan yang melibatkan keluarga Anang Hermansyah sukses menghipnotis wisatawan, Rabu (11/4). Ribuan wisatawan terlihat memadati kawasan Sarae Nduha, Doro Ncanga, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Suasana meriah terlihat sejak Rabu (11/4) pagi. Mereka memadati area panggung utama. Prosesi perayaan puncak Festival Pesona Tambora ditandai Lagu Tambora Menyapa Dunia. Bupati Dompu Bambang M Yasin mengatakan, venue baru Festival Pesona Tambora 2018 memberikan nuansa lain. “Venue festival kami geser ke sini. Tujuannya agar nuansa baru bisa dirasakan. Di sini memang ada banyak tempat yang bisa dilihat,” ungkap Bambang, Rabu (11/4).

Usai beragam agenda ceremony, seni budaya Dompu pun ditampilkan. Tari Nggahi Rawi Paru pun ditampilkan secara massal. Dibawakan oleh muda-mudi, gerakan tari ini semakin eksotis dengan warna warni kostum yang dikenakan. Dari penutup kepala hingga bawahan berupa kain tenun khas Sumbawa. Tari ini bercerita upaya masyarakat Dompu didalam mengembangkan sektor agraris terutama budidaya jagung hingga menjadi motor perekonomian masyarakat.

Dari namanya, tari Nggahi Rawi Pahu ini sarat makna. Nggahi berarti perkataan, lalu Rawi memiliki makna perbuatan. Untuk Pahu diartikan sebagai realisasi dari semuanya. Berbagai gerakan yang dibawakan juga menggambarkan konsep 'Terlijar'. Yaitu terwujudnya target produksi Dompu, seperti tebu rakyat, sapi, jagung, dan rumput laut. Sekda NTB Rosiyadi Sayuti menerangkan, masuknya Festival Pesona Tambora 2018 sebagai trending topic medsos jadi poin lebih.

“Festival Pesona Tambora tahun ini masuk sebagai trending topic. Artinya, ada puluhan ribu viewer yang meihat event ini di medsos. Kondisi tersebut bagus bagi event ini dan pariwisata Sumbawa. Pokonya luar biasa, apalagi komposisi dari event-event pendukungnya bagus-bagus,” kata Rosiyadi.

Suasana perayaan puncak Festival Pesona Tambora 2018 semakin bergairah. Pemicunya kehadiran keluarga Anang Hermansyah. Para wisatawan yang berada di lokasi lansung beranjak ke depan ketika duet Anang-Ashanty mulai membawakan lagu Jodohku. Mereka mengabadikan moment dengan handphone, beberapa bahkan menaiki kursi untuk mendapatkan moment terbaik. Usai lagu pertama, duet inipun melakukan interaksi dengan audience.

“Nggak enak kalau penontonnya masih jauh seperti ini. Ayo penontonnya maju dan harus tertib. Semua harus duduk,” ujar Ashanty.

Bisa diprediksi kan apa yang terjadi? Tanpa dikomando, ribuan penonton langsung menyerbu ke depan panggung. Mereka pun terlihat berdesakan, hingga show ini pun harus dihentikan sementara 15 menit. Beberapa penonton bahkan ada yang memanjat tiang penyangga sound, termasuk membawa kursi hinga ke depan pangung untuk dinaiki. Anang dan Ashanty pun terlihat sibuk mengatur penonton.

“Kalau yang di depan tidak tertib, saya tidak jadi nyanyi. Nanti dikembalikan lagi ke belekang,” ujar Ashanty yang ditimpali langsung oleh Anang.

“Semua tenang. Ayo duduk. Biar kami juga bisa nyaman bernyanyi. Teman-teman di sini tertib-tertib. Kalau di sini tertib, maka akan banyak wisatawan yang berkunjung ke sini. Ayo doho mena,” tutur Anang.

Himbauan Anang agar penonton mau doho mena justru disambut tepuk tangan. Mereka gembira karena Anang berbicara dengan bahasa lokal Pulau Samawa. Doho mena berarti duduk semua. Setelah penonton agak tertib show dilanjutkan lagi. Kini duet ini membawakan lagu Jangan Memilih Aku. Dan, penonton pun tidak sungkan untuk bernyanyi bersama. “Ini hari yang istimewa, kami berharap semua bisa berjalan baik,” kata Anang lagi.

Usai lagu kedua, duet ini pun memanggil Aurel. Dan, keluarga ini membawakan lagu Asal Kau Bahagia secara trio. Usai lagu ini, Aurel lalu menyanyikan lagu dengan genre dangdut sendirian. Lagu Sayang dan Goyang Duma pun dipilihnya untuk menghibur semua penonton. “Luar biasa. Penonton di sini tahu arti lagu Sayang, padahal ini menggunakan Bahasa Jawa. Mereka sangat terbuka dengan budaya lain,” jelas Aurel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co