Kicauan Burung di Danau Limboto Gorontalo Menarik Wisatawan

01 Januari 2019 08:05

Danau Limboto yang berada di Provinsi Gorontalo sudah riuh dengan beragam kicauan burung.Kokokan suara keluarga kuntul (Egrets), cangak (Heron), mandar (Rails), tikusan (Pozana),  hingga burung pantai (Shorebirds) sudah memecah keheningan pagi.

Mereka berebut cepat dengan dengan serangga atau ikan yang disantapnya di lahan basah ini, riuh sebelum para nelayan melakukan transaksi hasil tangkapan ikan semalam di pinggir danau.

Danau ini adalah surga hidup burung liar, yang diharapkan untuk menjadi destinasi wisata bertaraf internasional, ini perlu komitmen yang kuat dari semua pihak, terutama pemerintah yang terlibat dan membidangi revitalisasi danau kritis ini.

Baca juga: Menyongsong Tahun Baruan A La Keluarga Gubernur Gorontalo

Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota), sebuah organisasi yang peduli dengan konservasi hidupan liar, mengumpulkan dan mencatat data burung di Danau Limboto selama 4 tahun berturut-turut yang menghasilkan 94 jenis burung.

Jumlah jenis burung ini dianggap sangat berlimpah pada danau yang punya luas 3000 hektar ini, sebagian dari jenis itu tercatat sebagai satwa endemik Pulau Sulawesi, jenis migran, penetap (residen), dan raptor (pemangsa).

“Hasil pengamatan burung di sini sudah dikomunikasikan dengan beragam pihak, termasuk catatan adanya Kedidi golgol (Calidris ferruginea) yang berbendera Victory, Australia,” kata Debby Mano, Direktur Perkumpulan Biota, Selasa (1/1/2019).

Para penggiat lingkungan di Gorontalo ini berharap di tahun yang akan datang Danau Limboto ditetapkan sebagai situs monitoring burung migran dalam jalur terbang Asia-Timur Australasia (East-Asian Australasian Flyway).

Sektor pariwisata dianggap sejalan dengan upaya konservasi burung di Danau Limboto ini, pelestarian berjalan baik akan mendatangkan keuntungan di sektor pariwisata, dan pariwisata memiliki tanggung jawab untuk melestarikan habitat burung ini agar bisa terus menarik wisatawan.

Suara riuh burung di awal 2019 ini harusnya menjadi tanda yang jelas bagi pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat lokal. Pelibatan warga akan memberi dampak signifikan pada kesejahteraan dan pelestarian.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo dan Provins Gorontalo harus mampu menciptakan sinergi yang baik untuk menjadikan danau ini sebagai situs berdaya jual tinggi, baik secara konservasi maupun pemanfaatannya.

Perkumpulan Biota, yang dimotori para volunter lingkungan dan pewarta ini sudah memulai. Saatnya kicauan burung di danau  makin riuh, makin menarik wisatawan domestik dan mancanegara dan tak henti riset dilakukan untuk konservasi hidupan liar ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co