Motor Jokowi Laku Rp2,5 M, Roy Suryo: Kalau Pesawat Kepresidenan?

GenPI.co - MPR bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar konser virtual pada Minggu (17/5/2020).

Konser virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo tersebut disiarkan langsung dari studio TVRI, untuk menggalang donasi bagi para pekerja seni yang terdampak pandemi virus corona (covid-19).

Seluruh donasi yang terkumpul akan diserahkan kepada para seniman dan pekerja seni melalui Yayasan Generasi Lintas Budaya pimpinan aktris Olivia Zalianty.

BACA JUGA: Iuran BPJS Kesehatan Naik saat Pandemi, Ahli: Kok Tega?

Dalam konser tersebut juga dilelang motor listrik merek Gesit milik Presiden Joko Widodo, yang sudah diteken oleh Pak Jokowi.

Motor listrik buatan anak bangsa yang bertanda tangan Presiden Jokowi laku Rp 2,5 miliar . Motor itu dibeli warga asal Jambi bernama M. Nuh.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo pun merespons hasil lelang tersebut.

BACA JUGA: Iuran BPJS Kesehatan Naik Lagi Setelah Diturunkan MA, Cek Tagihan

Ia bersyukur harga lelang motor yang tinggi. 

Dalam hal ini, ia juga kembali mengusulkan agar pesawat kepresidenan B737-BBJ2 juga dijual. Hasilnya, bisa dipakai untuk menutupi defisit BPJS Kesehatan, dan keperluan lainya.

“Alhamdulillah luar biasa ini. Kalau Motor Listrik pak @jokowi saja bisa laku Rp 2,5 miliar, maka konsisten dengan usul saya terdahulu. Berapa lakunya kalau yang dilelang adalah Pesawat Kepresidenan B737-BBJ2 itu? Pasti hasilnya cukup untuk menutup BPJS, THR, BLT dsb. Sangat mulia!,” cuitnya yang diunggah Minggu malam (17/5/2020).

Dilansir dari Antara, diketahui pesawat Kepresidenan yang menyedot dana sekitar Rp 847 miliar hadir di Tanah Air pada April 2014, dan mulai digunakan pada 5 Mei 2014.

Jenis pesawat kepresidenan tersebut adalah Boeing Business Jet2. Sebelum ada pesawat kepresidenan, Kepala Negara saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai negara menggunakan pesawat sewa milik Maskapai Garuda Indonesia.

Pesawat kepresidenan memiliki kapasitas 60 orang, di dalam kabin terdapat meeting room untuk 4 orang kelas VVIP, dan state room untuk dua orang kelas VVIP, serta terdapat 12 orang di area eksekutif dan 44 seat di area staf. (*)