Ketum Muhammadiyah Bingung, Mal Dibuka Tetapi Masjid Ditutup

29 Mei 2020 06:45

GenPI.co - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir merasa heran dengan sikap pemerintah yang mengizinkan mal dibuka, sedangkan masjid dan tempat ibadah ditutup di tengah pandemi virus corona (covid-19).

Haedar menjelaskan, pemerintah saat ini masih memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

BACA JUGA: Tak Pernah Kusangka, Dina yang Merawat Penyakitku Adalah...

“Di sisi lain, pemerintah menyampaikan pemberlakuan relaksasi,” kata Haedar, Kamis (28/5).

Pihaknya tidak ingin ada anggapan di tengah masyarakat bahwa pemerintah pro terhadap pembukaan mal, sedangkan masjid dan tempat ibadah ditutup.

“Jangan sampai masyarakat membuat penafsiran masing-masing. Di satu sisi, mal dan tempat perbelanjaan mulai dibuka, sedangkan masjid dan tempat ibadah masih harus ditutup,” kata Haedar.

Haedar menjelaskan, organisasi keagamaan selama ini sudah menyerukan pemeluk agama untuk tetap beribadah di rumah demi mencegah penyebaran virus corona.

Akan tetapi, sambung Haedar, pemerintah justru melonggarkan aturan yang dibuat.

Selain itu, pemerintah juga mulai mewacanakan menerapkan new normal atau tatanan hidup baru.

Haedar pun mempertanyakan apakah wacana itu sudah dikaji secara saksama oleh para ahli epidemiologi atau belum.

BACA JUGA: Rumah Sakit Terbakar, 5 Pasien Covid-19 Tewas di Ruang Isolasi

"Wajar jika kemudian tumbuh persepsi publik yang menilai kehidupan masyarakat dikalahkan untuk kepentingan ekonomi,” sambung Haedar. (tan/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co