Terbang di Tengah Pandemi, Pilot dan Pramugari Harus Benar Sehat

19 Juli 2020 13:50

GenPI.co - Sempat stop beraktivitas efek Covid 19, geliat dunia penerbangan di Indonesia sudah mulai kembali. Kendati demikian, masih jauh dari kata normal dari sisi jumlah penumpang.

Menurut pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati, pergerakan transportasi grafiknya sudah diangka 50 persen sejak dibuka beberapa bulan lalu. Kondisi itu berkat pemberlakukan masa rapid test hingga 14 hari.

BACA JUGA: Suka Duka Pramugari Selama Terbang di dalam Pesawat

"Juni ke Juli sudah mengalami peningkatan dengan adanya pelonggaran surat-surat untuk berpergian keluar kota juga. Walaupun, grafik Covid 19 belum menurun juga,"katanya.

Antusias pengguna pesawat perlahan membaik, tidak terlepas berbagai maskapi memberikan pelayanan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Arista menjelaskan, untuk sampai nomal kembali seperti sebelum Covid 19 dari sisi dunia penerbangan masih jauh. Dirinya memprediksi sekitar tahun 2021 kembali benar-benar pulih.

"Protokol kesehatan yang diterapkan berbagai maskapi sudah cukup oke. Sejak awal tahun sebenarnya mereka sudah terlatih, saat berbagai maskapai memulangkan warga Indonesia dari luar negeri. Sebab, di negara tersebut sedang tinggi-tingginya kasus Covid 19," ucapnya.

Kondisi itu, membuat banyak masyarakat yang sangat percaya prosedur pelayanan dari maskapai sudah cukup baik. Jadi, berbagai aktivitas tertunda bisa kembali dilakukan dengan menggunakan pesawat.

Seperti pada tempat-tempat publik lainnya, pengecekan suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer menjadi bentuk pelayanan berbagai maskpai. Untuk lebih menjamin tidak ada penyebaran Covid-19 juga diwajikan rapid test.

Langkah-langkah itu untuk mencegah hal buruk kepada crew kabin ataupun para penumpang lainnya.

Khususnya para pramugari yang berhadapan langsung dengan para penumpang saat berada di kabin, saat memberikan pelayanan dan prosedur penerbangan.

Menurut Arista dengan rangkaian protokol kesehatan yang sudah ada, pramugari tidak perlu menggunakan baju hazmat seperti tenaga medis.

"Cukup menggunakan masker dan face shield sudah cukup. Karena, para penumpang juga sudah disortir lebih dahulu sebelum ikut dalam penerbangan," ucapnya.

Apalagi, sebelum penerbangan jika sang pramugari dalam keadaan kurang sehat dapat menolak. Terpenting diberikan surat rekondasi dari dokter atau rumah sakit.

BACA JUGA: 4 Cara Sederhana Membuat Desain Ruangan Jadi Unik

"Kesehatan pramugari dan pilot benar-benar dipantau oleh maskapai. Makanya mereka rutin melakukan general cek up," tutupnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co