Quipper Beri Solusi Pembelajaran Daring di Desa Sulit Internet

29 Juli 2020 14:20

GenPI.co - Selama pandemi virus corona (covid-19), para murid belajar secara online atau menempuh pendidikan jarak jauh. 

Namun, bagaimana nasib siswa di desa yang masih terkendala dengan Internet

Untuk mengatasi masalah ini, Quipper Indonesia memberikan solusi bekerja sama dengan sejumlah pihak.

Pilot Project Hybrid Learning merupakan sistem pembelajaran kerja sama Ditjen PDT dan Kemendesa PDTT dengan Quipper Indonesia di SMPN 7 Halmahera Barat. 

BACA JUGA: Terharu! Dimas yang Belajar Sendiri di Sekolah Sudah Punya Ponsel

Pilot project ini berhasil meningkatkan tiga kali lipat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, menggunakan media pembelajaran Quipper School.

Hasilnya? Sebanyak 27 persen pencapaian hasil belajar siswa lebih besar dari kriteria ketuntasan minimal (KKM).

“Hybrid learning atau metode pembelajaran yang dilakukan dengan menggabungkan pendampingan langsung lewat tatap muka (offline) dan online, sangat tepat untuk dilakukan di daerah dengan keterbatasan jaringan Internet,” ujar Hanani Faiza selaku Content Manager Quipper Indonesia.

BACA JUGA: Tristan Juliano, Putra Bungsu Memes yang Gantengnya Ampun-ampun

Hanani juga megapresiasi semangat para guru untuk mengjar saat terjadi pandemi virus corona.

“Saya takjub melihat antusiasme para guru, karena mereka memiliki potensi besar namun minim kegiatan seperti workshop,” ujar Hanani.

Dalam webinar tersebut juga menghadirkan Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Ditjen PDT, Yusra.

Pada kesempatan ini, Samsul Widodo mendorong pihak sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. 

Dukungan tersebut salah satunya adalah menyediakan akses Internet. Hal ini disebabkan karena jaringan internet di wilayah Indonesia Timur masih menjadi kendala utama pembelajaran jarak jauh.

“Dana  desa bisa dipakai untuk meningkatkan akses Internet dengan memasang hotspot-hotspot di wilayah tertentu, sesuai hasil musyawarah desa. Hal tersebut juga tercantum pada Permen Desa 11/19 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa,” Kata Samsul Widodo.

Sementara itu, Iwan Syahril menyampaikan kesehatan menjadi yang utama bagi pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. 

Kemendikbud juga sudah mengalokasikan Dana BOS Afirmasi yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran, seperti membeli kuota Internet dan membayar layanan pendidikan daring. 

Menurutnya, penggunaan teknologi menjadi cara yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yusra menyampaikan rasa terima kasih kepada Quipper Indonesia yang sudah berkontribusi terhadap dunia pendidikan di tengah pandemi covid-19. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co