Asyiknya Melihat Atraksi Nelayan Menangkap Nike di Teluk Gorontalo

30 Januari 2019 10:34

Berpuluh nelayan bersiap sejak sore dengan perahu dan perlengkapannya. Mereka tampak mempersiaplkan jaring halus, dayung, dan lampu di pinggir Teluk Gorontalo.

Para nelayan tersebut bersiap memburu larva ikan yang baru menetas. Masyarakat Gorontalo menyebutnya sebagai nike, lebih halus dari ikan teri, warnanya nyaris bening transparan.

Saat bulan di langit gelap, masyarakat sudah mulai menikmatinya gurihnya ikan ini. Namun bagaimana ikan ini bisa ditangkap? Para nelayan memiliki cara unik untuk menangkap ikan yang muncul sebulan sekali ini.

Nike adalah larva ikan yang baru menetas, diperkirakan anakan ikan yang beruaya (migrasi) dari peraiaran di laut menuju ke perairan tawar melalui sungai.

Ada beberapa jenis ikan yang anaknya disebut nike, namun masyarakat hanya mengenal nike saja. Bahkan ada anakan sidat (Anguilla bicolor).

“Secara teori, sidat dewasa di hulu sungai atau danau yang siap memijah akan melakukan migrasi ke laut, jantan betina akan kawin di samudera,” kata Fadly Tantu, pakar perikanan Universitas Tadulako yang berasal dari Gorontalo, Rabu (30/1).

Telur sidat yang berada di laut ini kemudian menetas dan menghasilkan larva leptocephalus yang bersifat planktonik. Mereka beramai-ramai bermigrasi ke perairan tawar dengan mendeteksi arus yang bergerak ke daratan.

Selama proses pergerakan ke muara sungai ini mereka mengalami metamorfosa menjadi glass eel. Selain jenis sidat, juga terdapat jenis lain seperti ikan serinding (Apogon sp) dan  bulalao (Liza dussumieri).

Atraksi menangkap nike ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, para nelayan akan berlomba-lomba memacu perahu ketintingnya saat ditemukan kerumuman nike di pinggir laut. Mereka mengerahkan semua anak buahnya untuk menebar jala halus, karena yang ditangkap adalah ikan berukuran larva.

“Atraksi ini sangat menarik, kita bisa menyaksikan kapan saja, siang, pagi, sore atau malam, namun hanya sebulan sekali ini terjadi,” ujar Marham Zakaria, warga Gorontalo.

Tak jarang di tengah gelombang mereka pun melaju untuk mendapatkan nike yang banyak. Harga nike pada hari pertama sangat mahal, ukuran kaleng susu mungil saja antara Rp25-50 ribu. Meskipun harganya mahal tetap saja diminati masyarakat.

Pada hari pertama nike didapat, biasanya para pedagang sudah menunggu. Mereka tidak kenal waktu meskipun pada dini hari. Jika ditemukan nike pada dini hari, saat itu juga mereka akan menjualnya.

Dengan terompet dari kertas atau lainnya, mereka menjajakan keliling Gorontalo. Masyarakat yang mendengar suara terompet ini sudah kenal, berarti ada nike baru yang masih segar, bening dan gurih. Mereka akan membelinya untuk sarapan pagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co