GenPI.co - Guru Besar bidang Seismologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro meminta pihak-pihak tertentu menambah instrumen sistem peringatan dini tsunami.
Sistem yang diketahui masih jarang ini berguna untuk melindungi penduduk di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa agar selamat dari bencana tsunami.
BACA JUGA: 7 Jus Ajaib Ini Bisa Bikin Gula Darah Rontok
Pasalnya terdapat riset yang menyatakan bahwa terdapat seismic gap atau celah patahan bumi yang akan menghasilkan gempa luar biasa.
Sejumlah riset memprediksi tentang akan terjadinya tsunami yang diperkirakan akan mencapai ketinggian 20 meter di sepanjang selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur pada masa yang akan datang.
BACA JUGA: Anies Baswedan Lebih Berpengalaman, Kelemahan Jokowi Terkuak!
Riset dari Sri Widiyantoro selama enam tahun terakhir menyimpulkan, bahwa area seismic gap tersebut mampu menjadi sumber gempa bumi di masa mendatang dilihat dari deformasi GPS yang diamati lebih kecil daripada laju gerak lempeng (defisit slip).
Ada pula teori seismic gap yang memprediksi bahwa ukuran relatif dan frekuensi gempa bumi di suatu daerah tergantung pada ukuran dan frekuensi gempa bumi di daerah lain.
BACA JUGA: Membandingkan Zaman SBY vs Jokowi, Hasilnya Jauh!
Teori tersebut menyebutkan bahwa daerah yang mengalami banyak gempa kecil kemungkinan tak akan mengalami gempa besar.
Sebaliknya, wilayah yang tak pernah mengalami gempa bumi dalam jangka waktu lama, diprediksi akan mengalami gempa lebih besar.
Sri Widiyantoro juga memprediksi detail ketinggian tsunami yang akan datang.
BACA JUGA: KAMI Tegas! Jokowi Bisa Melanggar Undang-Undang Dasar
Kemungkinan besar tsunami akan menerjang pesisir dengan ketinggian maksimum 20.2 meter di dekat pulau-pulau kecil sebelah selatan Banten dan 11.7 meter di Jawa Timur.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News