Rayakan Hari Batik, Google Persembahkan Halaman Tekstil Nusantara

02 Oktober 2020 18:25

GenPI.co - Perayaan Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober, menjadi momentum bagi kita untuk memahami filosofi kain Nusantara dari hulu ke hilir. Salah satunya melalui Google Arts & Culture yang menghadirkan halaman spesial batik.

Menggandeng sejumlah pihak seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Museum Tekstil Jakarta, Yayasan Batik Indonesia (YBI), dan Kok Bisa, halaman ini dibuat untuk mengenalkan batik hingga mancanegara.

BACA JUGA: Penjualan Produk Masker dan Daster Batik Melonjak Signifikan

Pada halaman tersebut, para pengunjung bisa melihat lebih dari 1.100 tekstil Indonesia dalam resolusi ultra-tinggi yang ditangkap dengan Art Camera. Koleksinya meliputi 900 batik (45 pola batik baru), 200 tradisi tekstil Indonesia lainnya (seperti ikat, ulos, dan songket), 23 cerita digital yang imersif pilihan kurator ahli

“Kami ingin menunjukkan rasa hormat kepada keterampilan seni, kreativitas, dan ketangguhan orang-orang Indonesia, khususnya para seniman yang melestarikan kerajinan ini,” ujar Amit Sood, Direktur Cultural Institute and Art Project di 
Google dlam konferensi pers virtual, Kamis (1/10).

Selain itu ada pula materi edukasi yang terintegrasi dan dapat diunduh bagi para pengajar, pelajar, dan orang tua, serta sorotan UKM batik lokal.

"Kami juga telah melatih lebih dari 50 pakar batik melalui lokakarya Gapura Digital untuk membantu mereka memajukan bisnis melalui media digital," imbuh Amit.  

Sementara itu Dr. Tumbu Ramelan, Ketua Galeri Batik YBI periode 2010-2019 dan aktivis Yayasan Batik Indonesia mengapreasiasi langkah Google. 

Menurutnya cara ini tidak hanya dapat menunjukkan keindahan karya seni kebanggaan nasional, tetapi juga memungkinkan orang-orang untuk belajar lebih lanjut tentang ribuan pola batik dan 200.000 pembuat batik di seluruh nusantara.

"Sejak ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 2009, Batik Indonesia telah banyak memiliki kemajuan, khususnya dalam kesejahteraan para pembatik lokal," ujar Tumbu. 

BACA JUGA: Makin Berkembang, Batik Betawi di Era Sekarang Kian Variatif

Sejak 2016, Google aktif bekerja untuk menambahkan lebih banyak konten dari museum dan tempat bersejarah di Indonesia ke Google Arts & Culture. 

Di antara yang saat ini tersedia adalah Museum Tekstil Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Galeri Batik Yayasan Batik Indonesia (YBI), Monumen Nasional (Monas), Yayasan Biennale Yogyakarta (Taman Budaya Yogyakarta) hingga Ciputra Artpreneur.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co