GenPI.co - Keputusan Kanit Bintibmas Polres Dompu Aipda Ismi Andri membawa anaknya saat mengawal demonstrasi di kantor Bawaslu Dompo menyita perhatian Kapolda NTB Mohammad Iqbal dan Kapolri Idham Azis.
Iqbal mengaku sangat tersentuh melihat aksi anak buahnya. Dia mengakui ada perjuangan besar untuk menyeimbangkan tugas sebagai abdi negara dan ibu.
BACA JUGA: Gatot Diancam, Din Syamsuddin Bongkar Borok Rezim Jokowi
"Saya akan datang ke Dompu untuk beri penghargaan yang bersangkutan,” kata Iqbal, Minggu (3/10).
Mantan Kapolrestabes Surabaya itu juga sudah menyampaikan informasi mengenai aksi Aipda Ismi kepada Kapolri Idham Azis.
“Saya juga sudah lapor Pak Kapolri tentang hal ini. Pak Kapolri sangat mendukung," jelas Iqbal.
Iqbal juga mengaku akan memberikan piagam penghargaan kepada Aipda Ismi.
BACA JUGA: Ucapan Jenderal Andika Perkasa Sungguh Mengguncang Jiwa
Pihaknya juga akan mengupayakan Aipda Ismi mendapatkan prisositas untuk menempuh sekolah perwira.
Iqbal pun mengaku dihubungi banyak pihak yang merasa tersentuh melihat kegigihan Aipda Ismi.
Salah satunya ialah Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Iqbal mengakui bahwa Polwan tidak bisa melepaskan kodratnya sebagai perempuan.
"Karena itu, saya mengingatkan kepada polwan-polwan di NTB bahwa kodratnya itu adalah kelebihannya," jelas Iqbal.
BACA JUGA: Sumpah, Pernyataan Jenderal Andika Perkasa Menggetarkan Jiwa Raga
Foto yang menunjukkan Aipda Ismi tengah menggendong anaknya viral di media sosial.
Dalam foto itu Aipda Ismi duduk di atas aspal sembari menggendong putrinya yang tertidur pulas.
Di belakang mereka terdapat kendaraan taktis water canon. Foto Aipda Ismi menggendong anaknya kali pertama diunggah di akun Facebook pribadinya.
Dalam unggahannya, Ismi menceritakan kondisinya yang harus melaksanakan tugas negara sambil menjadi seorang ibu.
Ismi menyatakan, masyarakat umum tidak tahu bahwa menjadi polwan dan ibu tak mudah.
"Akan tetapi, kami tak pernah mengeluh," tulis Ismi.
BACA JUGA: Eks PAN Bongkar Motif Amien Rais Bentuk Partai Ummat, Ternyata...
Dia menyadari anak-anak polwan sangat merindukan ibunya yang sering tidak pulang seharian.
"Kami tak pernah protes. Sebab, ini adalah konsekuensi yang harus kami terima. Kami juga harus menjadi ibu yang hebat buat anak-anak kami," sambung Ismi. (tan/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News