Berita Top 5: Pendukung Jokowi Kecewa, Gatot Bikin Partai?

12 Oktober 2020 17:30

GenPI.co - Berita top 5 hari ini berisi antara lain tentang Joko Widodo alias Jokowi, Gatot Nurmantyo, KAMI, dan Fahri Hamzah

1. Pendukung Jokowi Mulai Luntur

Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah berubah. Hal ini disampaikan oleh Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU) Akhmad Sahal. 

Melalui akun Twitter-nya pria yang karib disapa Gus Sahal ini mengatakan Jokowi tengah mengalami DeJokowisasi pada, Jumat (9/10).

Gus Sahal mengaku kecewa sebagai pendukung Jokowi. Dia menyebutkan Presiden RI tersebut telah hilang napas keJokowiannya.

"Makin banyak pendukung Jokowi, termasuk saya, yang merasa Jokowi luntur keJokowiannya, dan sedang mengalami proses deJokowisasi," ungkap Gus Sahal.

Tokoh NU tersebut juga menyoroti jalannya debat Presiden 2014 silam, saat Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan demokrasi berarti mendengar secara langsung suara rakyat.

Akan tetapi, Gus Sahal menyayangkan sikap Jokowi saat ini yang terkesan tak mengindahkan suara rakyat.

BACA SELENGKAPNYA: Tokoh NU Kecewa Sikap Presiden, Pendukung Jokowi Makin Luntur!

2. Fahri Hamzah Serang Mahfud MD

Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah menilai lembaga-lembaga di bawah koordinasi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak memahami cara kerja dalam negara berdemokrasi.

"Nampak sekali bahwa lembaga-lembaga ini memerlukan arah baru yang membuatnya tampak lebih berjiwa Pancasila dan UUD 1945," ujar Fahri.

Hal tersebut dilontarkan setelah peristiwa 8 Oktober 2020 pasca-peristiwa penyampaian pendapat terkait Undang-Undang Cipta Kerja di Twitter-nya. 

Menurut Fahri, tugas terbesar Mahfud MD sekarang adalah mengembalikan konstitusi sebagai jiwa kerja lembaga negara, khususnya lembaga-lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Fahri juga meminta pembebasan penangkapan terhadap masyarakat oleh aparat yang menganggap mereka menyebarkan berita tidak benar. 

Menurutnya, informasi yang beredar dan dianggap tidak benar seharusnya direspons dengan informasi yang lebih jelas.  

"Pak Mahfud yang terhormat, mohon hentikan penangkapan rakyat hanya karena posting berita yang dianggap tidak benar," ungkap Fahri. 

Fahri mengatakan pejabat negara punya podium dan digaji untuk membuat klarifikasi. 

BACA SELENGKAPNYA: Seruan Fahri Hamzah Bikin Mahfud MD Makin Rontok

3. Zodiak Sangat Jahat

Tak ada yang memungkiri, setiap orang ditakdirkan memiliki dua sisi yang berbeda dalam dirinya, yakni sikap baik dan jahat.

Namun, hal itu tergantung mereka mengontrolnya. Sebab, setiap orang dapat mengendalikan sikap mana yang lebih dominan dalam dirinya.

Bila ternyata lebih dominan memiliki karakter jahat, tentunya cukup berdampak negatif bagi lingkungan sekitar.

Setidaknya ada tiga zodiak yang terkenal memiliki sifat jahat. Salah satunya ialah Scorpio.

Meski terkesan pendiam, zodiak Scorpio merupakan salah satu sosok yang harus diwaspadai.

Sebab, Scorpio merupakan zodiak yang sangat pendendam. Oleh sebab itu jika hatinya terluka, Scorpio tidak segan membalasnya berkali-kali lipat, asal zodiak ini puas.

Zodiak lainnya ialah Virgo. Virgo merupakan zodiak yang selalu menunjukkan kondisi sesungguhnya.

BACA SELENGKAPNYA: Waspada! Ternyata 3 Zodiak Istimewa Ini Memiliki Sifat Jahat

4. Semua Kehendak Jokowi

Rencana serikat buruh untuk mengajukan judicial review UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK) didukung oleh Anggota DPD RI Profesor Jimly Asshiddiqie. 

Jimly membeberkan, bahwa RUU Cipta Kerja telah disetujui DPR menjadi UU, maka demokrasi kuantitatif sudah membuat keputusan final dan secara materil, UU itu sudah selesai.

Sementara itu, UU dengan konsep omnibus law itu tinggal mengikuti formalitas administrasi untuk disahkan oleh pemerintah.

Jika dalam 30 hari Presiden Joko Widodo tidak meneken, secara otomatis akan berlaku menjadi UU. 

"Secara materiil, sudah tidak bisa diapa-apakan. Sudah disahkan, dan tidak ada lagi yang bisa mengelak, karena Presiden sendiri sebagai pribadi, itu punya obsesi dan sudah berkali-kali dipidatokan, sudah berkali-kali dirapatkan. Jadi, ini maunya Presiden sendiri," jelas Jimly pada jpnn.com, Minggu (11/10).

Menurut Jimly, presiden menggerakkan semua partai koalisi beserta para ketua umumnya karena obsesi untuk melahirkan UU Cipta Kerja. Terutama, dalam proses legislasi di parlemen. 

"Sehingga ini betul-betul menjadi kehendak, pilihan sikap mutlak dari pemerintah, dan penguasa politik sekarang. Baik yang ada di eksekutif maupun legislatif," jelas Jimly.

BACA SELENGKAPNYA: Makin Ngeri! Ternyata Semua Kehendak Jokowi, Ini Buktinya

5. Gatot Nurmantyo Bakal Bikin Partai Baru?

Presidum Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin mendukung mantan Panglimat TNI Gatot Nurmantyo untuk maju Pilpres 2024 mendatang. 

Bahkan, Din mendukung jika Gatot memutuskan untuk membuat partai baru.

Hal itu dikatakan dalam acara Podcast di YouTube Akbar Faizal Uncesored pada Senin (5/10) lalu. 

Mantan Ketua PP Muhammadiyah itutidak menampik jika diantara tokoh KAMI, nama Gatot yang paling berpeluang maju di Pilpres 2024.

“Pak Gatot punya peluang dilirik partai politik, baik yang lama maupun baru nanti. Atau boleh jadi di tengah jalan, beliau berpikir buat partai, itu sah-sah saja,” kata Din.

Mantan Ketua Umum MUI itu menyebutkan dirinya bakal mendukung jika Gatot memutuskan untuk membuat partai baru.

“Sebagai kawan beliau, sahabat beliau, kita dorong dan dukung,” ungkapnya.

BACA SELENGKAPNYA: Maju Pilpres 2024, Gatot Nurmantyo Bakal Bikin Partai Baru? (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co