Dispar se-NTB dan Kemenpar Bahas Kebangkitan Lombok dalam Rakor

22 Februari 2019 05:05

MATARAM – Percepatan kebangkitan pariwisata Lombok dibahas bersama oleh Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata se-NTB. Pembahasan dilakukan dalam rapat koordinasi (rakor) akselerasi dan sinkroninasi program kepariwisataan Lombok-Sumbawa pasca bencana. Rakor juga menyertakan para pelaku asosiasi pariwisata yang ada di NTB, Rabu (20/2) di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, NTB.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, rakor membahas berbagai hal untuk membangkitkan pariwisata Lombok. Seperti upaya sektor pariwisata NTB dalam mencapai target 4 juta kunjungan wisatawan pada 2019, melanjutkan program penataan destinasi yang terdampak gempa, hingga memastikan langkah promosi dengan lebih terukur.

"Meski kita sedang dalam kondisi sulit karena pasca gempa dan juga berbagai persoalan lain seperti tiket pesawat dan bagasi, tapi kita optimistis sektor pariwisata NTB akan kembali bangkit," ujar Faozal.

Faozal menyampaikan berbagai bentuk promosi saat ini telah dilakukan oleh Kemenpar untuk menarik wisatawan datang ke Lombok. Baik itu promosi di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, Dispar NTB bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB juga sudah melakukan pemetaan berbagai daerah sebagai ajang promosi pariwisata NTB. Pemetaan ini juga menggandeng Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) NTB.

"Dalam kondisi yang belum pulih betul, okupansi yang berat dirasakan teman-teman (industri) hotel dan penerbangan juga mengalami tekanan dari segi tiket, itu dirasakan di seluruh Indonesia, tapi kita tetap optimistis beberapa bulan ke depan kondisi kembali normal," kata Faozal.

Ketua TCC Lombok Bangkit, Farid Said, mengatakan kondisi lesunya sektor pariwisata memang terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Biasanya saat low season yang terjadi awal tahun, tingkat kunjungan relatif menurun dibandingkan bulan-bulan setelahnya. Farid menjelaskan tingkat penurunan kunjungan bisa dilihat dari angka keterisian penumpang dan pergerakan pesawat. Selama masa low season, kata Farid, jumlah penerbangan di Lombok turun hingga 40 persen, di Medan turun hingga 70 persen, dan di Makassar turun hingga 60 persen.

"Kami proyeksikan pada Maret, kunjungan wisatawan ke Lombok sudah mulai pulih. Kita optimistis Maret, April, Juni, Juli, dan seterusnya, kunjungan wisatawan sudah akan meningkat," ucap Farid.

Sejak diberikan tugas dari Kemenpar untuk membantu percepatan pemulihan, TCC telah melakukan 22 kegiatan promosi, di dalam dan luar negeri. Selain itu juga mendatangkan ratusan agen perjalanan wisata dari luar negeri ke Lombok, pun sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk membantu menjual paket wisata ke Lombok.

"Begitu ditunjuk pada September 2018 kita langsung tancap gas. Langkah-langkah promosi telah masif kita gelar untuk memulihkan pariwisata Lombok," ujar Farid.

Sementara itu Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Kemenpar Muhammad Ricky Fauziani mengatakan, Kemenpar akan selalu mendukung pemulihan sektor pariwisata NTB. Saat ini Kemenpar sedang mempersiapkan empat agenda wisata di NTB yang masuk dalam kalender agenda wisata nasional 2019. Ada Festival Pesona Bau Nyale, Festival Moyo, Festival Tambora, hingga Pesona Khazanah Ramadhan. Dengan itu diharapkan mampu mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Lombok. Sekaligus menggambarkan betapa amannya Lombok saat ini.

"Empat event NTB ini harus dipersiapkan dengan matang karena menjadi agenda pariwisata nasional 2019. Kemenpar tentu mendukung penuh empat event tersebut sehingga menjadi trigger bagi datangnya wisatawan," kata Ricky.

Tidak hanya sebatas menggelar event, Kemenpar juga selalu melibatkan NTB dalam setiap ajang promosi yang strategis. Baik itu di dalam maupun luar negeri. Hal ini dilakukan guna memberikan informasi kepada wisatawan bahwa NTB aman untuk kembali dikunjungi.

"Selama 2018 kita telah melaksanakan 30 kegiatan promosi, famtrip, dan juga delapan kegiatan promosikan NTB di lima negara yakni Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Inggris," tutup Ricky.

Menteri Pariwisata Arief Yahya optimis jika pariwisata Lombok akan semakin kencang. Apalagi program pemulihan dilakukan secara keroyakan bersama Kementerian serta lembaga negara lainnya.

Salah satu indikatornya adalah akan segera dibangunnya sirkuit MotoGP di Mandalika. Dengan adanya sirkuit tersebut dipastikan Lombok akan menjadi salah satu pusat pariwisata di Indonesia.

"Menurut rencana sirkuit akan selesai pada tahun depan, tahun 2020. Ini menjadikan Lombok dapat menggelar MotoGP pada tahun 2021. Bayangkan impact-nya bagi pariwisata Lombok. Proyeksinya dari MotoGP saja sudah menyedot 300.000 wisatawan. Belum lagi balapan-balapan lainnya. Sudah bisa dipastikan Lombok bukan sekedar bangkit tetapi menjadi salah satu destinasi utama di Indonesia. Support akan terus kami berikan," ujar Menpar Arief. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co