Kelas Virtual: Belajar Tari Komedi Bersama Didik Nini Thowok

01 November 2020 22:48

GenPI.co - Didik Hadiprayitno, atau lebih dikenal sebagai Didik Nini Thowok lahir di kota kecil Temanggung di Jawa Tengah pada 13 November 1954.

Lulusan ASTI yang sekarang disebut ISI (Institut Seni Yogyakarta Indonesia) pada tahun 1982.

BACA JUGABelajar Skincare Sampai Trip ke Korea Selatan? Yuk Ikut Kelas Ini

Nama Didik Nini Thowok telah dikenal luas di Indonesia sebagai pemrakarsa gaya tari yang unik dengan menggabungkan unsur tari klasik, folk, dan tarian modern.

Ia juga salah satu dari beberapa seniman yang melanjutkan tradisi lama Tradisional Cross Gender dalam bentuk tarian.

Namanya sebagai salah satu maestro tari dikenal luas di dunia tari Indonesia maupun internasional karena interpretasinya yang luar biasa dalam tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Selama 60 menit, Didik Nini Thowok mengajarkan Tari Komedi secara daring kepada para peserta yang mengikuti dengan antusias.

Koreografi yang dikonsep sendiri oleh sang maestro tari ini memadukan berbagai gerakan lucu yang ada dalam tarian Jawa dan Bali, seperti gerakan dalam Tari Topeng Bondres.

Gerakan yang diambil dari berbagai tarian tradisional Indonesia ini dipadukan dengan gerakan yang diinspirasi melalui film kartun dan hasil eksplorasi sendiri oleh sang maestro tari.

“Saya tidak menyangka ternyata masih banyak yang berminat untuk belajar menari, dan banyak pengamat tradisi yang antusias untuk ikut kelas tari virtual ini," katanya, belum lama ini.

Ia membuat sebuah konsep menari yang mengambil beberapa dasar gerak dari tari tradisi.

Dikreasikan menjadi gerak komedi dan kreasi baru yang mudah untuk diikuti siapa saja, meski tidak memiliki keterampilan dasar menari.

"Menari itu menyenangkan dan itu yang saya ingin para peserta dapatkan setelah mengikuti kelas tari virtual ini,” ujar Didik Nini Thowok.

Selama kelas tari virtual berlangsung, peserta terpilih mengikuti koreografi dengan antusias.

Para peserta terpilih ini terdiri dari beragam usia, mulai dari usia 8 tahun hingga 50 tahun.

Asal peserta juga beragam, mulai dari daerah Jabodetabek, Sumatera Utara, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Palu, Makassar, dan lainnya.

“Sungguh menarik bisa mengajari para pencinta tari secara virtual meski ada beberapa peserta yang terkendala teknis dan saya tidak bisa membetulkan gerak secara langsung karena tidak bersentuhan," jelasnya.

Namun, seandainya ingin belajar secara serius dan ingin menjadi penari profesional, maka harus belajar ke guru yang ahli dan berkualitas.

BACA JUGAKalimat Paling Sering Diucapkan Guru di Kelas, Masih Ingat?

"Datang ke daerah di mana tari itu berasal sehingga mengenal dan mengerti filosofi gerakan tari tersebut,” pesan Didik Nini Thowok. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co