Top 5 Sepekan: Kapolri Disentil, Mahfud MD Keluarkan Ancaman

22 November 2020 17:30

GenPI.co - Berita top 5 sepekan dari GenPI.co berisi antara lain tentang Kapolri Idham Azis, calon Kapolri, Mahfud MD, dan Jokowi

1. IPW Blak-blakan soal Kinerja Polisi

Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mencopot Kapolri Idham Azis.

Ini merupakan buntut panjang dari kerumuman massa yang melumpuhkan Bandara Soekarno-Hatta saat menyambut kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Selain itu, juga kerumunan massa saat menghadiri resepsi pernikahan putri Habib Rizieq dan peringatan Maulid Nabi pekan kemarin.

Neta S Pane menilai pejabat kepolisian pusat tidak bertindak tegas terhadap kerumunan massa.  

"Akibatnya Rizieq mendapat angin hingga membuat kerumunan massa lagi di Petamburan dan di puncak Bogor. Setelah Jokowi teriak baru Kapolri bertindak," jelas Neta S Pane dikutip GenPI.co dari RRI, Selasa (17/11).

Neta S Pane menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebenarnya lebih dahulu bertindak dengan memberikan denda maksimal sebesar Rp 50 juta kepada FPI dan Habib Rizieq, karena melanggar protokol kesehatan.

Namun, dalam kasus ini aparat pemerintah termasuk Polri, tidak berani mengambil sikap tegas.

BACA SELENGKAPNYA: Presiden Harus Copot Kapolri, IPW Temukan Ini

2. 2 Calon Terkuat Kapolri

Pencopotan terhadap Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana membuat peta persaingan calon Kapolri berubah.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Nana akan sulit menggantikan Kapolri Idham Azis.

Selama ini Nana disebut-sebut merupakan salah satu kandidat potensial untuk mengisi kursi Kapolri pada 2021.

“Dengan pencopotan kemarin, peluangnya menjadi tipis,” kata Neta, Selasa (17/11).

Meskipun demikian, Neta tidak menganggap peluang Nana menjadi Kapolri benar-benar tertutup.

Menurut Neta, Nana masih memiliki peluang apabila diangkat menjadi jenderal bintang tiga oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Jika hal itu terjadi, sambung Neta, Nana akan menyandang pangkat komisaris jenderal (komjen).

BACA SELENGKAPNYA: Bursa Calon Kapolri Berubah: 2 Jenderal Paling Kuat, Ini Namanya

3. Mahfud MD Keluarkan Ancaman

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan akan menindak tegas aparat yang membiarkan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan covid-19. 

Mahfud MD mendadak mengancam aparat termasuk jika ada kerumunan massa di tengah pandemi dalam keterangan pers di Kemenko Polhukam yang disiarkan secara daring, Senin (16/11).

"Kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan. Pemerintah minta tidak ragu dan bertindak tegas dalam memastikan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan baik," tegas Mahfud MD.

"Selain itu, dia mengatakan akan memberikan sanksi kepada aparat yang tidak bertindak tegas dalam memastikan terlaksananya protokol kesehatan covid-19," tambahnya.

Dalam menyampaikan pendapat terlihat didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Selain Hadi dan Gatot, juga terlihat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan dan Kepala Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.

Pernyataan Mahfud MD ini merespons kerumunan massa yang terjadi sejak kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Selasa (10/11).

BACA SELENGKAPNYA: Mendadak Mahfud MD Keluarkan Ancaman Ini, Ngeri!

4. Pengakuan Penyebar Video Mirip Gisel

PP dan MM harus meringkuk di balik jeruji besi karena menyebarkan video yang pemeran wanitanya mirip aktris cantik Gisella Anastasia alias Gisel.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan pihaknya sudah mengurung PP dan MM.

"Sudah kami lakukan penahanan," kata Yusri Yunus, Jumat (13/11).

Dia menambahkan, PP dan MM bukan pihak yang kali pertama mengunggah atau menyebarkan video mirip Gisel.

Menurut Yusri, keduanya merupakan pihak yang menyebarkan video ehem-ehem secara masif di media sosial (medsos).

“Kami sudah mem-profiling para pemilik akun. Karena mengejar yang pertama, kami mengejar yang menyebarkan masif dulu," kata Yusri.

Dia menjelaskan, PP dan MM mengaku mendapatkan video ehem-ehem itu dari sebuah akun medsos.

Setelah itu, PP dan MM lantas menyebarkannya kembali secara masif melalui medsos.

BACA SELENGKAPNYA: Pengakuan Penyebar Video Mirip Gisel Bikin Tercengang, Ya Ampun

5. Din Syamsuddin Peringatkan Kapolri

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin mendesak Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk membebaskan tahanan Bareskrim Polri.

Desakan disampaikan menyusul adanya informasi 48 tahanan di Rutan Bareskrim Mabes Polri yang dinyatakan positif Covid-19 dan 8 lainnya bergejala Covid-19.

"KAMI meminta Polri demi kemanusiaan dan hukum menyelamatkan semua tahanan, baik dengan membebaskan mereka yang sudah jelas tuntutan hukumnya tidak beralasan," tegas Din Syamsuddin dalam keterangannya, Selasa (17/11).

Din menyatakan, apabila kabar bahwa 48 tahanan di Bareskrim Mabes Polri positif Covid-19 dan 8 lainnya bergejala benar terjadi, maka sudah seharusnya Polri membebaskan tahanan.

"Sehingga berkasnya dikembalikan oleh Kejaksaan Agung, maupun menangguhkan atau membantarkan tahanan lain yang masih dalam proses penyelidikan ke Rumah Sakit," kata Din Syamsuddin.

Selain itu, Din juga meminta Polri melakukan sterilisasi Ruangan Tahanan di Bareskrim Polri guna menghindari penularan Covid-19 di lingkungan Ruang Tahanan.

"Sangat mendesak pihak Polri mensterilkan Ruang Tahanan Bareskrim, karena telah menjadi klaster baru," pungkasnya.

BACA SELENGKAPNYA: Din Syamsuddin Peringatkan Keras Jenderal Idham Aziz (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co