GenPI.co - Ketua Harian Umum Mafindo atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, Septiaji Eko Nugroho mengungkap data bahwa Indonesia menempati urutan ke-5 sebagai negara penyebar hoaks covid-19 terbanyak di dunia.
Hal itu disampaikan dalam Webinar Literasi Digital “Berbagi Informasi Penuh Toleransi di Pesta Demokrasi” pada kamis (3/12/2020).
BACA JUGA: Jubir FPI Munarman Murka Habib Rizieq Jadi Korban Hoaks
Pria yang akrab disapa Zack ini menilai, narasi-narasi hoaks tentang covid-19 sangat tidak manusiawi.
“Misalnya, ada yang menyebut Rumah Sakit Siloam dan Mayapada telah menyuntik mati pasien covid-19. Atau, ada isu thermo gun kalau digunakan di dahi bisa sebabkan kanker,” ujar Zack.
Isu tersebut memang telah berembus sejak beberapa bulan silam. Namun, sampai hari ini masih banyak masyarakat yang lebih percaya terhadap isu yang tidak ada dasarnya tersebut.
“Dampaknya sangat mengganggu proses pemulihan kita dari pandemi,” kata Zack.
Isu-isu hoaks yang telah dianggap sebagai kebenaran akan menimbulkan konflik sosial di masyarakat.
Zack menjabarkan beberapa konflik yang kini mulai bermunculan, seperti penarikan jenazah covid-19 secara paksa, intimidasi terhadap tenaga kesehatan, dan konflik masyarakat dengan rumah sakit.
Jika narasi hoaks ini masih berlanjut dalam waktu yang lama, pemerintah akan makin sulit menangani pandemi. Terlebih, ada rencana tahun depan vaksinasi mulai dilakukan.
“Kalau cakupan imunisasinya (vaksin covid-19) nanti jauh dari target, itu akan memperpanjang pandemi ini,” jelas Zack.
BACA JUGA: Tangkal Berita Hoaks, YouTube Hadirkan Panel Cek Fakta
Menurut Zack, ada beberapa alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Beberapa di antaranya ialah belum meratanya literasi digital dan cara membaca informasi di publik yang masih keliru. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News