Aku Sayang Cupang, Tapi Cintaku Hanya untuk Farad

17 Desember 2020 17:05

GenPI.co - Selama pandemi Covid-19, aku mengisi waktu luang dengan mengoleksi ikan cupang. Hal itu aku lakukan untuk mengusir kebosanan. 

Saat ini aku mempunyai koleksi ikan cupang sebanyak 40 ekor. Toples-toples berisi ikan memenuhi kamarku. 

BACA JUGA: Di Bali, Tubuh Perempuan Bersuami itu Menempel Erat padaku

Keberadaan toples berisi ikan itu syukses bikin orang tuaku . Namun, mereka tetap mendukung hobiku ini. 

"Sinta, kamu kan perempuan, kok sukanya koleksi ikan cupang," kata Ibuku. 

Aku pun menjelaskan pada Ibu, bahwa tren mengoleksi ikan cupang tak hanya digemari oleh kaum pria. Kaum wanita seperti aku pun juga sangat suka mengoleksi ikan cupang. 

Tentu hal ini tak menjadi masalah. Sebab, aku menemukan kebahagiaan saat melihat keindahan tubuh ikan cupang. 

"Bisa bikin bahagia, nanti kalau anakmu gila karena pandemi gimana? Hayo," jawabku. 

Kegemaranku mengoleksi cupang ini membuatku sering mendatangi pusat penjualan ikan hias. Tak hanya itu, aku pun berencana untuk ikut kontes kecantikan ikan cupang secara virtual. 

Aku optimis bisa menang di kontes tersebut. Sebab, aku mempunyai beberapa ikan cupang andalan yang sangat cantik dan indah. 

Tentu ikan cupang tersebut beda dari ikan cupang lainnya. Harganya pun beda, salah satu ikan cupangku yang spesial, aku beli seharga Rp 3 juta. 

Hari kontes ikan cupang virtual pun tiba. Ada banyak sekali peserta yang mengikuti kontes ini. 

Namun, hal itu tak membuatku minder dan patah arang. Aku justru makin semangat dan optimis untuk menjadi juara. 

Benar saja, ikan cupang andalanku yang bernama "Cucu" mendapat juara satu dari kategori keindahan warna. Tentu hal ini membuatku sangat senang. 

"Selamat, ikan cupang Anda keluar sebagai juara satu kategori keindahan warna," ujar panitia kontes. 

BACA JUGA: Kisah Pilu Penyintas Covid-19: Ditinggal Ayah & Menderita 40 Hari

Selain senang karena mendapat juara satu, aku juga senang karena mendapat hadiah sebesar Rp 8 juta. Dengan uang itu, aku bisa membeli ikan cupang lebih banyak lagi. 

Beberapa hari setelah kontes ikan cupang,  telepon genggamku berdering dan sederet nomor asing terpampang di layar. 

Saat aku angkat, ia mengaku sebagai panitia lomba ikan cupang yang aku ikuti beberapa hari lalu. 

"Halo Sinta, ini saya Farad. Panitia lomba ikan cupang virtual," jelasnya. 

Ia memintaku untuk menyimpan nomornya. Di telepon, ia juga mengucapkan selamat atas kemenangan Cucu. 

Setelah itu, perbincangan kami berlanjut di WhatsApp. Aku merespons pesan Farad, karena aku merasa nyaman saat berbicara dengannya. 

Suatu hari, ia mengajakku untuk pergi melihat ikan cupang di salah satu pasar ikan hias terbesar di pusat kota. Aku pun mengiyakannya, bisa dibilang, itu akan menjadi kencan pertama kami. 

"Di sini ikan cupangnya cantik-cantik, tapi nggak ada yang secantik kamu," rayu Farad. 

Aku sangat malu dan bahagia saat mendengar hal itu. Padahal, aku tahu itu hanya rayuan murahan biasa. 

Singkat cerita, hubungan kami pun makin dekat. Namun, status kami masih berteman, belum lebih. 

Anehnya, Farad tiba-tiba menghilang. Ia seperti ditelan Bumi, aku tak bisa menghubunginya, aku juga tak tahu harus mencarinya ke mana. 

BACA JUGA: Tetangga Main Dukun, Dagangan pun Diguna-guna Hingga Tak Laku

Setelah cukup lama menghilang, tiba-tiba Farad datang ke rumahku bersama orang tuanya. Tentu hal itu membuatku sangat terkejut. 

"Aku datang ke sini untuk melamarmu," katanya. 

Mendengar hal itu, tiba-tiba aku kehilangan suara. Aku tak bisa berkata apa-apa, yang aku tahu, aku senang dengan itu. 

Ayahnya Farad pun secara resmi menyampaikan maksud kedatangannya kepada Ayahku. Dengan santai, Ayahku hanya menjawab semua keputusan ada di tanganku. 

"Gimana Sinta? Ini ada yang mau melamar kolektor ikan cupang," kata Ayahku sambil tertawa. 

Tanpa pikir panjang, aku pun menerima lamaran Farad. Aku tak tahu kenapa bisa semudah ini. 

Namun, aku merasa bahwa Farad adalah pria yang aku tunggu selama ini. Aku merasa, Farad adalah cinta sejatiku yang selama ini aku nanti.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

cupang   cerpen   koleksi cupang   cupang   farad   cerita   kekasih   asmara   dear diary  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co