Dear Diary

Tetangga Main Dukun, Dagangan pun Diguna-guna Hingga Tak Laku

Tetangga Main Dukun, Dagangan pun Diguna-guna Hingga Tak Laku - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato)

GenPI.co - Nurjannah mengipas-ngipas wajahnya menggunakan sampul buku bekas. Udara siang itu agak panas lantaran matahari sudah tepat di ubun-ubun.

Ia melihat ke dagangan sayurnya yang mulai melayu. Ada rasa berat yang memenuhi dadanya. Bagaimana tidak, sejak subuh hingga matahari sudah tinggi, belum ada satupun orang yang datang membeli. Ia bingung, tapi tak berdaya dengan kenyataan itu. 

BACA JUGA: Tubuhmu Tak Sehangat yang Kukira, Tapi Harus Kuterima Semua ini

Mata perempuan 40 tahun itu beralih ke Kasim, suaminya, yang sedari tadi bermalas-malasan di balai-balai bambu sembari melihat gambar-gambar ikan cupang di ponselnya. Kasim tahu istrinya itu sedang memelototinya dengan tajam, tapi ia acuh.

“Piye iki, Pak,” Nurjannah membuka mulutnya.

“Apanya?” jawab Kasim tanpa mengalihkan pandangannya dari gambar-gambar cupang.

“Bapak ini gimana toh? Nggak sadar kalau udah 3 hari dagangan kita sepi pembeli? Ini sayuran udah pada layu semua, nggak ada satupun yang datang!”

Nurjannah mengelus dada karena menahan rasa marah bercampur sedih. Sesungguhnya ia bingung bukan kepalang. Entah ke mana para ibu-ibu yang biasa membeli dagangannya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya