Kasus Spionase Asing , Indonesia Kebobolan Dua Kali 

04 Januari 2021 10:20

GenPI.co - Politikus Golkar Bobby Adhityo Rizaldi mengingatkan, pemerintah Indonesia sudah kecolongan dua kali. Pertama intelijen Jerman yang menyambangi markas Front Pembela Islam (FPI), dan kasus drone China di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

"Memang ini perlu disikapi dengan beberapa hal, pertama jelas protes keras secara diplomatik kepada RRC oleh Kemenlu, jangan sampai insiden intelijen Jerman yang belum lama ini terulang kembali," kata Bobby kepada wartawan, Minggu (3/1).

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Habib Rizieq untuk Pendukungnya, Menggelegar!

Menurutnya, Kementerian Luar Negeri harus tegas menyampaikan nota diplomatik dengan mengirimkan surat protes kepada China.

"Indonesia harus punya sikap tegas bila ada kegiatan spionase negara asing di teritori RI, terlepas apakah ada hubungan bilateral ekonomi yang signifikan, karena ini menyangkut kedaulatan bangsa, jangan sampai dianggap loyo," tegasnya.

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, keamanan bawah laut Indonesia menjadi tantangan serius yang wajib diatasi pemerintah sehingga modernisasi peralatan deteksi bawah laut perlu diperkuat.

"Kedua, drone bawah air ini juga adalah tugas Menhan agar meresponsnya. Seperti ketahui Menhan juga baru menerima Menhan RRC Wei Fenghe bulan September 2020," jelasnya.

BACA JUGA: Keras, Polisi Peringatkan Jangan Pakai Atribut FPI

"Jangan hanya karena ada ketergantungan  soal supply chain medis Covid-19 atau hal lainnya, membuat sikap pemerintah baik kemenlu atau Kemhan ‘lemas’ dengan RRC," imbuhnya. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co