Aktivis Lingkungan Ungkap Penyebab Banjir Kalsel, Tak Salah Lagi!

18 Januari 2021 10:45

GenPI.co - Banjir bandang yang menerjang Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tujuh kabupaten dan kota terdampak.

Menurut aktivis lingkungan Chanee Kalaweit, bencana yang menimpa provinsi Kalsel saat ini sangat berkaitan dengan kerusakan alam yang terjadi akibat deforestasi atau pengundulan hutan.

BACA JUGA: Tangani Banjir Kalsel, BNPB Kirim Personil TRC dan Logistik

"Cukup kita buka Google Maps untuk melihat hancurnya hutan di Kalimantan Selatan dan di hulu sungai-sungainya yang mengakibatkan hari ini terjadi banjir," katanya di kanal YouTube pribadinya.

Kalaweit mengakui mungkin masih ada juga beberapa faktor lainnya, tetapi yang utama adalah laju deforestasi yang masif di Kalimantan.

Hal tersebut menyebabkan kemampuan air untuk menyimpan tanah hilang dan akhirnya terjadilah bencana. 

"Kalau kita babat hutan, yang terparah tanah-tanahnya ikut hancur dan pada saat hujan airnya tidak terserap dan tidak tertahan di hutan," ujarnya.

Ia menjelaskan, hutan yang gundul tidak akan mampu menahan air hujan dan alirannya langsung meluap ke sungai-sungai, sehingga menyebabkan banjir bandang seperi yang terjadi di Kalimantan Selatan saat ini.

"Air tersebut tidak tertahankan, langsung ke sungai-sungai, meluap dan terjadilah banjir bandang yang kita lihat sekarang di Kalimantan Selatan," jelasnya.

Lebih lanjut, pendiri Yayasan Kalaweit ini menepis dugaan banjir di Kalsel disebabkan oleh tumpukan sampah di sungai. 

Menurutnya, sampah memang jadi masalah di kota besar seperti Jakarta, tapi bukan di Kalimantan.

"Tidak bisa dikaitkan dengan sampah kalau banjir di Kalimantan." katanya. 

Kalaweit pun memprediksi bahwa bencana alam seperti ini akan sering terjadi di Kalimantan Selatan, dan bahkan semakin parah.  

"Karena adanya perubahan iklim, pemanasan global, ada fenomena alam yang intensitasnya menjadi jauh lebih intens daripada sebelumnya dan ini juga diperparah oleh aktivitas manusia," tegasnya.

BACA JUGA: Banjir Kalsel Parah, Begini Situasi Terkini

Menurutnya, kondisi ini semakin diperparah dengan kondisi hutan yang habis dibabat dan munculnya fenomena El Nino dengan intensitas hujan yang lebih lebat dari sebelumnya.  

Ia menyarankan, penting untuk segera melakukan restorasi dan penanaman kembali hutan-hutan yang hilang agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang. (esy/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co