Dewan Pers: Jangan Mau Jadi Followers Medsos yang Menyesatkan

26 Januari 2021 18:35

GenPI.co - Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional Dewan Pers, Agus Sudibyo mengatakan, insan pers dan masyarakat tidak boleh menjadi followers media sosial yang menyesatkan.

Agus menyebut, konten-konten yang tersebar di media sosial belum terverifikasi dengan pasti, baik fakta maupun kebenarannya.

BACA JUGAHeboh Wasiat Syekh Ali Jaber di Medsos, Si Adik Bongkar Faktanya

“Untuk menghindari hal tersebut, media massa harus muncul sebagai penyebar informasi yang bisa lebih dipercaya,“ ujarnya dalam webinar bertajuk Peranan Media dalam menghadapi Radikalisme dan Hoax yang diselenggarakan GenPI.co dan JPNN.com, Selasa (26/1/2021).

Sebab, dikatakan Agus, bisa jadi konten-konten viral yang tersebar di media sosial hanyalah spekulasi tanpa dasar, dan bukan sebuah kebenaran.

Apalagi, jika itu menyangkut isu sensitif seperti politik maupun agama, masyarakat dan insan pers harus lebih berhati-hati dalam memanfaatkan informasi dari media sosial.

“Memang ada pasukan siber yang tugasnya ialah menyebarkan hoaks di media sosial. Setelah berhasil di media sosial, mereka mencoba masuk ke media massa untuk lebih melebarkan informasi palsunya sekaligus memperkenalkan ideologi tertentu,” katanya.

Anggota Dewan Pers ini lantas memberi contoh peristiwa bersejarah di Texas, Amerika Serikat, sebelum Pemilihan Presiden 2016.

Saat itu di sana masyarakat terbelah menjadi dua kelompok besar.

Kelompok pertama ialah kaum Muslim yang ingin membangun masjid dan perpustakaan di kota tersebut.

Sedangkan kelompok kedua ialah antiislam yang menganggap rencana pembangunan masjid sebagai bagian dari Islamisasi Kota Texas.

“Rupanya, pertikaian dua kelompok tersebut bermula dari saling mem-bully di media sosial antardua fan page, yakni The Heart Of Texas dan United Muslim Of American,” jelasnya.

Perang dua fan page besar di media sosial itu yang menjadi cikal bakal perseteruan masyarakat Kota Texas.

Masih diceritakan Agus, setahun kemudian masyarakat Texas baru mengetahui bahwa dua fan page besar tersebut dikelola oleh akun palsu.

Dua fan page tersebut bukan milik orang Texas, melainkan buatan Internet Research Agency yang merupakan lembaga khusus dari Rusia.

BACA JUGAKominfo Usul Pengguna Medsos Minimal 17 Tahun, Ini Kata Psikolog

“Fan page yang memiliki pengikut puluhan ribu ini yang akhirnya menipu warga Texas. Peristiwa ini tentu tidak boleh terulang. Masyarakat dan insan pers harus berhati-hati dengan media sosial,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co