The Plague, Kisah Pandemi Mengerikan di Akhir Abad 19

27 Januari 2021 16:25

GenPI.co - Pandemi covid-19 seakan membangkitkan kembali ingatan setiap orang yang sudah membaca The Plague karya Albert Camus.

Novel tersebut mengisahkan tentang epidemi yang menyebar di Kota Oran, Aljazair, pada 1849. Saat itu, Aljazair masih di bawah kekuasaan Perancis.

BACA JUGA: Di Mana Sosok Ayah di Keluarga Khong Guan? Jawabnya di Sini

Dalam novel berjudul asli La Peste ini, dikisahkan sekelompok pejabat mengadakan pertemuan untuk membahas cara dalam melawan wabah yang melanda kota tersebut.

Dari semua novel karya Camus, tak ada yang menggambarkan konfrontasi hidup dan mati seseorang sejelas The Plague.

Di dalamnya, pembaca akan menemukan keberanian, ketakutan, serta kalkulasi strategi dari para pejabat dan masyarakat dalam mencari jalan untuk mengatasi wabah.

Semuanya seakan sama persis seperti yang kita hadapi saat ini. Bahkan, novel terbitan 1947 itu terasa seperti sebuah refleksi dari kelalaian manusia.

The Plague merupakan sebuah analogi dan saran yang harus dianggap serius oleh masyarakat dunia.

Novel ini bukan hanya sekadar karya tulis yang menarik, tapi juga sebuah kritik bagi cara hidup orang-orang pada saat itu. 

BACA JUGA: Novel ini Diramu dengan Sempurna, Pembaca Dijamin Tersihir

Bahkan, kritik tersebut masih relevan dengan kehidupan masyarakat global saat ini.

The Plague juga mampu mengembalikan kita semua pada pertanyaan dasar: ‘apa arti wabah bagi masyarakat dunia sekarang ini?’

The Plaque memiliki terjemahan bahasa Indonesia yakni Sampar. Novel ini dialibahasakan oleh NH Dini dan diterbitkan oleh Pustaka (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co