GenPI.co - Majelis Ulama Indonesia ikut berkomentar tentang Muslim Rohingnya terutama setelah Myanmar dilanda aksi kudeta militer.
MUI berharap gejolak politik Myanmar bisa diselesaikan dengan berdialog dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk, termasuk umat Islam di negara tersebut.
BACA JUGA: Kemenag Meradang, MUI Langsung Disemprot! Ternyata Karena ini
“Menurut laporan media saat ini ada 700 ribu muslim terpaksa mengungsi ke Bangladesh dan berbagai negara, termasuk Indonesia,” ujar Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI Bunyan Saptomo, dalam siaran pers yang diterima GenPI.co pada Rabu (10/2).
Bunyan mengatakan, MUI menyerukan agar Myanmar bisa melaksanakan resolusi PBB yang menyebut negara harus melindungi kelompok minoritas, termasuk Muslim Rohingnya.
Selain itu, keputusan International Court of Justice pada Januari 2020 lalu juga telah memerintahkan Myanmar untuk mencegah kemungkinan Genosida terhadap minoritas muslim.
MUI tidak ingin jika ada warga negara Indonesia dan masyarakat muslim di sana mengalami kondisi buruk pascakudeta militer di negara tersebut.
“MUI mengharapkan kiranya pemerintah dapat membina kerja sama dengan negara-negara ASEAN, OKI, PBB, untuk memastikan gejolak politik Myanmar tidak berakibat buruk kepada WNI dan umat Islam,” katanya.
BACA JUGA: Menag Yaqut Menggebrak Lagi! Pesantren Akan Dibeginikan
Sebab, sebagai minoritas di Myanmar, Muslim Rohingnya kerap mendapatkan diskriminasi, pembunuhan, dan pengusiran paksa.
“MUI prihatin dengan kudeta dan situasi politik terkini di Myanmar,” pungkas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News