Indonesia Jadi Target Pasar Wisata Halal Ramah Muslim

08 April 2019 19:00

GenPI.co — Indonesia menjadi target pasar wisata ramah muslim bagi negara-negara muslim dan non muslim dunia. Dengan begini, Indonesia perlu memberikan keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada wisatawan agar dapat menikmati kunjungan wisata dengan aman dan halal. Selain itu, untuk memperoleh kemudahan bagi wisatawan dan pengelola dalam kegiatan kepariwisataan. 

Salah satu dukungan wisata ramah muslim ini direalisasikan oleh Pemerintah provinsi Riau. Mereka mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 18 tahun 2019 tentang Pariwisata Halal.

“Pemerintah saat ini sudah menetapkan Riau sebagai destinasi pariwisata halal. Dan saya sudah menandatangani Peraturan Gubernur yang berkaitan dengan pariwisata halal. Tanggal 9 April yang akan datang saya bersama Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, diundang oleh menteri pariwisata untuk menandatangani kerjasama,” kata Gubernur Riau, Syamsuar, Senin (8/4/2019), di Pekanbaru Riau.

Dijelaskannya, Pergub Pariwisata Halal bertujuan sebagai pedoman bagi pelayanan Pariwisata Halal kepada wisatawan dan untuk kemajuan ekonomi di Riau. “Setidaknya kita bisa mengimbangi Thailand yang penduduknya lebih banyak non muslim.

Menurut Syamsuar, dengan konsep pariwisata halal dapat menarik kunjungan dari timur tengah.

“Pak menteri Pariwisata, Arief Yahya pernah bercerita dengan saya, kalau wisatawan asal timur tengah sangat royal berbelanja. Mereka belanja setiap hari dan bisa banyak menghabiskan uang dolar. Ini merupakan peluang yang sangat besar,” ujar Syamsuar.

“Saya juga pernah berdiskusi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, masyarakat disana ternyata sangat tertarik dengan provinsi Riau. Mereka mengetahui kalau di Riau sampai saat ini masih menggunakan tulisan huruf Arab Melayu. Nah, bila ini bisa dipasarkan dengan baik saya kira bisa menjadi daya tarik agar berkunjung ke Riau,” ungkap Syamsuar.

Sementara, Menteri Pariwisata, Arief Yahya  menegaskan, Indonesia sebagai salah satu negara yang diperhitungkan dalam industri pariwisata halal (Halal Tourism) dunia. Oleh karena itu sebagai pemain global, Indonesia harus menggunakan standar global yakni Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 yang mengadopsi standar GMTI (Global Muslim Travel Index).

“Menpar menargetkan tahun ini pariwisata halal mencapai 5 juta wisatawan mancanegara (wisman) muslim atau tumbuh dari posisi tahun lalu sebanyak 2,6 juta wisman muslim, dengan realisasi hingga November 2018 mencapai 2,4 juta wisaman muslim,” kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani, dalam jumpa pers peluncuran IMTI di Jakarta (8/4).

Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, target pertumbuhan pariwisata halal Indonesia sebesar 42% sejalan dengan tumbuhnya halal tourism dunia yang signifikan. Diproyeksikan besarnya pengeluaran wisatawan halal tourism mencapai US$ 24 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh diatas 7,6%, sementara pada 2017 jumlah pengeluaran wisatawan muslim dunia mencapai US$ 117 miliar.

Tahun ini merupakan tahun kedua penerapan standar global GMTI dalam menilai kinerja destinasi pariwisata halal unggulan Indonesia. Sebanyak 10 Destinasi pariwisata unggulan Indonesia dinilai menggunakan standar ini, yaitu Lombok, Aceh, Jakarta, Sumatra Barat, Yogyakarta, Jawa Barat, Riau, Kepulauan Riau, Malang Raya, Jawa Tengah serta Makassar dan sekitarnya.

Berdasarkan skor IMTI 2019 provinsi Riau dan Kepulauan Riau diposisi ke 3 dengan skor 63. Sementara, rangking pertama diraih Lombok dengan skor 70 dan rangking ke dua yaitu Aceh meraih skor 66. Adapun empat kategori dalam penilaian IMTI 2019, yakni Access (akses), communication (komunikasi), Environment (lingkungan) dan  service (pelayanan).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co