Indonesia Tuai Dukungan Co-Sponsorship dalam Forum KP APEC

28 Februari 2021 22:10

GenPI.co - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memimpin Delegasi Republik Indonesia (Delri) dalam Pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Ocean and Fisheries Working Group (OFWG) ke-16. Acara itu diselenggarakan secara virtual pada 25-26 Februari 2021.

Pertemuan itu membahas perkembangan kerja sama yang diimplementasikan pada 2020 dan pemaparan konsep usulan proyek untuk memperoleh co-sponsorship dari anggota APEC.

BACA JUGA: KKP-TNI Sinergi Perangi Penyelundup Benur, OMG! Semua Diberantas

"Selain KKP, Delri beranggotakan perwakilan Kemenkomarves, Kemlu, dan Bappenas. Sinergi lintas sektor merupakan upaya KKP dalam berdiplomasi, sekaligus mengoptimalkan koordinasi dalam penyusunan usulan proyek," ujar Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar, Kamis (25/2).

Proyek tersebut merupakan bagian penting dari proses kerja sama di forum APEC. 

Selanjutnya, proyek tersebut dapat membantu menerjemahkan arah kebijakan para pemimpin APEC serta memberikan manfaat konkret bagi masyarakat di kawasan Asia Pasifik.

Pada 2021, APEC mengalokasikan dana sekitar USD 16 juta. Proyek-proyek usulan tersebut akan dipilih secara kompetitif berdasarkan kriteria kelayakan dan penilaian yang telah ditetapkan. Penilaian dilihat dari segi lokakarya, peningkatan kapasitas, publikasi, dan riset.

Indonesia mengusulkan dua proyek unggulan, yaitu ‘Determining micro-plastic distribution in coastal aquaculture systems and developing its mitigation plan towards seafood safety’ dan ‘Research on Marine Debris Vessel Fleet for Marine Protected Area and Tourism Sustainability’.

BACA JUGA:  KKP Kembangkan Pelabuhan Ikan Ramah Lingkungan

‘Determining micro-plastic distribution in coastal aquaculture systems and developing its mitigation plan towards seafood safety’ disusun oleh Pusat Riset Perikanan BRSDM KKP. Proyek itu bertujuan untuk memetakan sebaran plastik mikro dan penanggulangannya pada kegiatan perikanan budidaya di wilayah pesisir.

Sementara itu, dan ‘Research on Marine Debris Vessel Fleet for Marine Protected Area and Tourism Sustainability’ disusun oleh Pusat Riset Kelautan BRSDM KKP. Proyek itu berfokus pada penanggulangan sampah laut di kawasan konservasi laut melalui pengembangan kapal pengumpul dan insulator sampah.

"Presentasi usulan proyek Indonesia mendapatkan masukan, apresiasi, hingga dukungan co-sponsorship dari beberapa anggota ekonomi APEC, seperti Chili, Korea Selatan, China, Chinese Taipei, dan Papua Nugini," papar Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP Agung Tri Prasetyo.

Pertemuan APEC OFWG ke-16 diikuti oleh perwakilan dari 20 anggota APEC, yaitu Australia, Kanada, Chili, Tiongkok, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Chinese Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Ada juga lima guest presentation yang berasal dari Food and Agriculture Organization (FAO), APEC Virtual Working Group on Marine Debris, The Nature Conservancy, The Ocean Conservancy, dan The Global Ghost Gear Initiative.

Selain membahas proyek, pertemuan itu juga membahas implementasi APEC Roadmap on Marine Debris dan APEC Roadmap on IUU Fishing serta mengesahkan APEC OFWG Work Plan dan Strategic Plan 2021. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co