Google Doodle Rayakan Hari Bumi

22 April 2019 05:43

GenPI.co— Tema Hari Bumi tahun ini adalah ‘Lindungi Spesies Kita’, dan Google pun menyajikan doodle mereka untuk mendukung perayaan Earth Day yang diperingati setiap 22 April.

Google Doodle menampilkan enam animasi yang dapat dilihat pengguna Google di Hari Bumi . Keenam animasi ini  mewakili enam spesies berbeda dari enam ketinggian yang berbeda, dan satu di antaranya ditemukan di Indonesia. 

Baca juga: Google Doodle Meriahkan Pemilu 2019

Inilah keenam spesies yang ditampilkan Google Doodle untuk memperingati Hari Bumi tersebut. 

Burung Albatros

Burung albatros adalah salah satu burung terbesar di dunia. Hal paling menonjol dari albatros adalah rentang sayapnya yang paling lebar. Bentang sayap Albatros antara 2,51 meter sampai 3,5 meter. 

Albatros juga salah satu jenis burung yang mampu terbang dalam jarak jauh. Beberapa Albatros diketahui terbang mengelilingi lautan selatan sebanyak tiga kali dalam setahun. 

Itu artinya mereka terbang sejauh lebih dari 120.000 kilometer dalam 365 hari, atau 329 kilometer per harinya. 

Pohon Redwood 

Spesies lainnya yang ditampilkan dalam rangka memperingati Hari Bumi, adalah pohon redwood aslinya bernama Sequoia sempervirens. dan dikenal sebagai pohon yang berumur panjang dan paling tinggi. 

Tanaman pantai ini bisa hidup sampai 1.200 atau 1.800 tahun. Tingginya pun bisa mencapai 115,5 meter dengan diameter batang 8,9 meter. 

Katak Paedophryne Amauensis

Memperingati Hari Bumi, Google Doodle juga menampilkan  animasi  katak terkecil di dunia, yaitu Paedophryne amauensis. Ukurannya hanya 7,7 milimeter dan ditemukan di Papua Nugini pada 2012. 

Selain memegang rekor sebagai katak terkecil di dunia, paedophryne juga memegang rekor sebagai hewan bertulang belakang terkecil di dunia. 

Teratai Amazon

Teratai amazon atau Victoria amazonica adalah teratai terbesar di dunia dan dinobatkan sebagai bunga nasional negara Guyana. 

Teratai amazon memiliki daun yang terbentang selebar sampai tiga meter yang mengapung di atas air, dan hanya dapat ditemukan di daerah aliran sungai Amazon di Amerika Selatan. 

Ikan Purba Coelacanth

Ikan coelacanth adalah ikan tertua di dunia, yang hanya dapat ditemukan di perairan Sulawesi Utara dan perairan Pulau Komoro di bagian timur benua Afrika. 

Coelacanth kerap disebut sebagai fosil hidup, karena ikan yang usianya setara dengan coelacanth hanya didapatkan dalam bentuk fosil yang membatu. 

Diperkirakan ikan coelacanth sudah hadir di dunia ini sejak 400 juta tahun yang lalu. 

Collembola Gua 

Secara kasat mata collembola nampak seperti serangga, terutama karena berkaki enam, nyatanya hewan ini diputuskan berada dalam spesiesnya sendiri yang berbeda dari serangga. 

Collembola adalah hewan pemakan segalanya yang menyukai kondisi lembab. Mereka hidup hampir di seluruh bagian muka bumi, terutama di tempat yang ada tanah dan tumbuhan membusuk. 

Namun salah satu anggota keluarganya yaitu Collembola gua dinobatkan sebagai hewan yang hidup di bagian terdalam di bumi. Collembola gua ditemukan pada kedalaman 2.191 meter di Gua Krubera-Voronja di Abkhazia, negara di tepi laut hitam. 

Binatang ini tidak memiliki mata dan memakan jamur dan bangkai, dan Google Doodle menampilkannya di Hari Bumi.


Burung albatros adalah salah satu burung terbesar di dunia (foto: Google Doodle). 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Robby Sunata

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co