GenPI.co - Penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan pembentukan Kementerian Investasi disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan keputusan tersebut diberikan setelah pihaknya menerima Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Itu Nyata, Menteri Bambang Brodjonegoro Pamit
"Sesuai hasil rapat konsultasi pengganti rapat Bamus 8 April 2021 yang telah membahas dan menyepakatinya,” kata Dasco dalam rapat paripurna, Jumat (9/4/2021).
Berikut hal yang telah disepakati:
A. Penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kemenristek ke Kemendikbud sehingga menjadi Kemendikbud dan Ristek.
B. Pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
BACA JUGA: Terungkap! Jika Maju Pilpres 2024, Cak Imin Punya 6 Saingan Berat
Dalam Rapat Paripurna DPR pada Jumat 9 April 2021 tersebut, hanya dihadiri sebanyak 288 anggota DPR.
Adapun berdasarkan laporan absensi kehadiran anggota DPR yang dibacakan Dasco saat membuka Rapat Paripurna DPR, diketahui bahwa 287 anggota dewan absen.
"Berdasarkan catatan sekretariat, 232 virtual dan 56 fisik. Dihadiri seluruh fraksi di DPR RI, " ucap Dasco.
Seperti diketahui, Kemenristek telah dibentuk sejak 1962, yang menyelenggarakan urusan di bidang riset, teknologi, dan inovasi.
Awalnya disebut Kementerian Urusan Riset Nasional Republik Indonesia.
Pada tahun 2005, disebut Kementerian Negara Riset dan Teknologi atau dengan sebutan Kementerian Negara Ristek. Pada 2009, menjadi Kementerian Riset dan Teknologi.
Di tahun 2014 pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi, berubah menjadi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Pada tahun 2019, berubah kembali menjadi Kementerian Riset dan Teknologi. Selain itu Presiden membentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional yang dipimpin oleh Menristek.
Berikut sosok yang pernah menjabat sebagai Menristek, termasuk ayah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, almarhum Soemitro Djojohadikoesoemo.
1. Soedjono Djoened Poesponegoro, 1962-1964
2. Suhadi Reksowardojo 19663
3. Soemitro Djojohadikoesoemo 1973-1978
4. Bacharuddin Jusuf Habibie 1978-1998
5. Rahardi Ramelan 1998
6. Zuhal 1999
7 .Muhammad A.S. Hikam 1999-2001
8. Hatta Rajasa, 2001-2004
9. Kusmayanto Kadiman, 2004-2009
10. Suharna Surapranata, 2009-2011
11.Gusti Muhammad Hatta, 2011-2014
12. Mohamad Nasir, 2014-2019
13. Bambang Brodjonegoro, sejak 2019 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News