GenPI.co - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia sepanjang Oktober 2019, pada hari ini, Jumat (15/11/2019), pukul 09.00 WIB.
“Kinerja harga komoditas yang tidak terlalu baik pada bulan Oktober dinilai masih memberikan tekanan terhadap kualitas ekspor Indonesia,” kata Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas dari risetnya.
Adapun salah satu komoditas yang saat ini tertekan adalah batu bara.
Ia mengemukakan produk komoditas masih memberikan kontribusi bagi pendapatan ekspor, yang akan memengaruhi angka neraca perdagangan.
BACA JUGA: BPS Rilis Neraca Perdagangan, Begini Prediksi Gerak IHSG
Nico mengatakan, pada bulan September 2019, BPS melaporkan penurunan kinerja ekspor sebesar 5,74 persen YoY sedangkan impor turun 2,41 persenYoY, sehingga membuat neraca perdagangan defisit USD 160 juta.
Sementara itu, pasar Asia juga tengah dibayangi perlambatan kinerja dari riil sektor yang berada di bawah ekspektasi.
Perlambatan tersebut seiring perlambatan ekonomi dunia di tengah menurunnya permintaan sejumlah produk.
WTO memproyeksikan kinerja perdagangan global juga masih melambat dan berada pada level 1,2 persen, dan negara emerging diharapkan mampu menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi dunia.
BACA JUGA: IHSG Terperosok ke Bawah Level 6.100, Kenapa Ya?
Namun perkembangan dari konflik dagang yang terjadi pada beberapa bulan belakangan ini, nyatanya masih berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi negara emerging.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksikan pada hari ini (15/11/2019) indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 6.050 – 6.140.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas,” kata Nico.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News