GenPI.co - Tahun 2020 ini adalah masa yang begitu suram bagi para pebisnis khususnya UMKM. Dengan nafas ngosan dan dada empot-empotan, mereka harus menjaga kelangsungan usaha di bawah pandemi corona.
Masuk kuartal ke 4 tahun 2020, sentimen pandemi corona terhadap dunia bisnis tidak menunjukkan tanda-tanda melemah. Karena itu, para pelaku usaha harus punya perancaan bisnis yang matang jika tidak ingin gulung tikar
BACA JUGA: Siasat Lock On Coffee Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19
Ada beberapa saran yang bisa diterapkan para pebisnis agar tetap bertahan melewati masa-masa suram ini. Saran tersebut diberikan oleh Melina Marpaung dalam sebuah siaran pers, Jumat (25/9). Apa saja?
Tinjau manajemen inventaris
Meninjau inventaris merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan bisnis. Melina mengatakan, salah satu yang bisa dilakukan adalah pengurangan invetaris.
Ini membantu pelaku usaha menurunkan biaya inventaris tanpa mengorbankan kualitas barang yang terjual atau merepotkan pelanggan.
Cara lain dalam konteks tinjauan inventaris ini mengurangi kelebihan pesanan untuk produk tertentu. Caranya adalah dengan mencari pemasok lain dengan harga yang lebih kompetitif untuk memangkas biaya operasional.
Fokus pada kompetensi inti bisnis
Melina menyebut para pemilik usaha kecil kerap kali terjebak pada konsep diversifikasi yang salah. Mereka menganggap menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran adalah diversifikasi.
“Hal ini justru hanya membuang-buang waktu dan uang jika dilakukan tanpa mengevaluasi permintaan pasar yang tepat atau perilaku konsumen lokal," kata dia.
Menurut Melina, sekarang adalah saat yang tepat bagi untuk meninjau kembali beberapa keputusan tersebut.
Sesuaikan model bisnis
Adaptasi sesuai tren dan memanfaatkan adalah hal yang bisa dilakukan agar bisa bertahan di tengah pandemi.
“Terkadang, mengubah model bisnis Anda mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup,” katan Melina.
Cara yang bisa dilakukan adalah mengubah kategori produk, menyederhanakan pembayaran, dan lain sebagainya.
Meindungi arus kas
Saat krisis, eksptektasi bisnis harus direvisi dan perhatian harus dipusatkan pada kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih.
Melina meminta untuk berhati-hati dalam memprioritaskan kebutuhan dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi.
Selain itu, persiapkan bisnis dengan rencana keuangan cadangan untuk mengantisipasi skenario kasus terburuk.
BACA JUGA: Mau Mulai Bisnis Dengan Google Bisnisku, Begini Cara Daftarnya
Manfaatkan teknologi
Di masa pandemi, inivasi yang bisa dilakukan adalah menjangkau konsumen lewat teknologi. Cara yang biasa pakai adalah memanfaatkan media sosial dan atau lewat e-marketplace.
Selain itu, pelaku usaha juga bisa menyiasati dengan cara menjual dalam jumlah besar untuk meningkatkan omset. Cara ini bisa dikombinasikan dengan melakukan banyak promosi untuk menarik pembeli.(ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News