Penghapusan BBM Premium, Pengamat: Keputusan yang Tepat 

15 November 2020 16:25

GenPI.co - Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi menilai rencana pemerintah menghapuskan peredaran BBM (bahan bakar minyak) premium (RON-88) di awal tahun 2021 adalah keputusan yang tepat.

"Kalau wacana itu benar, sangat tepat sekali,"jelasnya kepada GenPI.co Minggu (15/11).

BACA JUGA: Catat Nih, Jubir Presiden Tak Mewakili Istana

Menurut mantan anggota tim Anti-Mafia Migas tersebut ada alasan pemerintah menghapus BBM premium dari pasaran. 

Bahan bakar itu termasuk katagori beroktan rendah yang menghasilkan gas buang dari knalpot kendaraan dengan emisi tinggi.

"Premium sangat berbaya bagi kesehatan masyarakat karena memiliki emisi tinggi dan tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Tidak hanya itu saja pengadaan impor BBM premium bisa berpotensi memicu moral hazard yang dapat menjadi sasaran empuk bagi para mafia migas berburu rente.

"BBM remium saat itu sudah tidak dijual di pasar internasional, sehingga tidak ada patokan harga jelas," jelasnya.

Untuk itu pengadaan BBM menggunakan metode blending di kilang minyak Singapura dan Malaysia, membuat harganya bisa jauh lebih mahal.

"Tidak adanya harga patokan bagi BBM Premium berpotensi memicu praktek mark-up harga, yang menjadi lahan bagi mafia migas untuk berburu rente," jelasnya.

BACA JUGA: LPSK Siap Berikan Perlidungan Kepada Nikita Mirzani

Tidak heran pertimbangan utama tim antimafia migas berkaca melihat peluang terjadi rente dengan merekomendasikan penghapusan BBM premium sejak 5 tahun lalu.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co