Teman SMA Sekaligus Tetangga, Bareng Bikin Kafe dan Dapat Untung

21 Februari 2021 07:36

GenPI.co - Farhan Arrasyid, Faqih Haidar, dan Abdurrahman, tiga mahasiswa yang berhasil membangun kafe bernama Moonwave Coffee di kala pandemi. 

Mereka mengaku berawal dari Farhan yang sudah berencana membuat kedai kopi, akan tetapi rencananya terhalang oleh pandemi covid-19.

BACA JUGAModal Rp 200 Ribu, Rulian Kini Untung Jutaan Dari Ikan Guppy.

"Farhan sudah membangun sedikit bangunan kala itu, namun terhenti karena virus corona yang mulai menyebar di daerah Jabodetabek," ujar Haidar kepada GenPI.co, Sabtu (20/1/2021).

Tidak lama setelah itu Abdur dan Haidar yang sebelumnya sedang kuliah di Malang dan di Bandung pulang kampung, karena covid-19.

Tiga serangkai tersebut pun akhirnya membangun sebuah kedai. Ketiganya sudah menjadi teman sejak SMA. Selain itu rumah mereka juga saling berdekatan. 

"Kami sering kumpul. Biasanya di dekat rumah Haidar, berbicara banyak hal. Dari situ lah Farhan mengajak Abdur dan Haidar membuat usaha kopi bersama," ujar Abdur.

Mereka pun mulai merencanakan membuat usaha kopi lewat chatting-an di WhatsApp. 

BACA JUGAModal Awal Rp 300 Ribu, Kini Cuan Pebisnis Cantik Ini Bikin Kagum

Setelah rencana berjalan sekitar tiga bulan, mereka akhirnya mengambil langkah yang besar untuk membuat kedai.

"Kami membuat kedai karena tertarik dan sangat penasaran dengan bagaimana menjalankan sebuah usaha, dan agar bisa mandiri juga sebenarnya," ujar Farhan 

Mereka mengaku tertarik membangun usaha karena bisnis ini kerap digemari kaum muda. 

Oleh sebab itu, mereka berupaya untuk mencari sesuatu yang berbeda dari tempat yang lain untuk diterapkan di kedainya.

"Pandemi covid-19 sangat berefek kepada kami. Sebab target awal pasar kita adalah mahasiswa UIN dan universitas lain sekitar. Akan tetapi, karena adanya kuliah online jadi mahasiswa pulang ke kampung halamannya," ujar Abdur.

Kedai yang baru berdiri pada awal tahun 2021 ini, juga sempat membuat soft opening dengan mengundang teman-teman yang ada di sekitar kedai. 

Setelah itu, akhirnya mereka resmi membuka kedainya pada 14 Januari.

"Modal kami Rp 20 juta-Rp 30 juta untuk membangun kedai, untuk omzet perbulannya dengan masa pandemi ini, sekitar Rp 5 juta-Rp10 juta per bulan," ujar Haidar.

Mereka juga menyajikan menu minuman dan makanan, minuman seperti kopi, cokelat, milkshake, soda. 

Tidak hanya itu, mereka juga menyajikan makanan camilan seperti kentang goreng, kue pancong dan ketan. 

Makanan beratnya mereka menjajakan makanan yang pas untuk kantong mahasiswa, seperti mi magelangan dan mi dokdok.

"Untuk menu favorit di kedai kami ada kopi moonwave, choco caramel, yakult coco, dan red velvet. Untuk makanannya ada mi magelangan dan pancong," kata Farhan.

Walaupun baru saja berdiri. Namun mereka tetap mengindahkan anjuran pemerintah untuk menaati protokol kesehatan.

"Kami sudah menyediakan hand santitizer dan membuat imbauan 3-M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," ujar Abdur.

Moonwave Coffee adalah kedai kopi yang mengambil konsep semi-outdoor dengan mengusung tema alam. 

Dengan begitu, Di pengunjung dapat menikmati kopi ditemani rindangnya pepohonan dibalik hiruk pikuk bisingnya kota Tangerang Selatan.

"Kedai harus berjalan dengan banyak inovasi. Akan tetapi harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," tandas Farhan. (*)

Moonwave Coffee (foto: SC IG @moonwave.coffee)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co