GenPI.co - Aku tidak akan bisa melupakan kisah horor yang kualami di kantorku sekitar dua tahun lalu.
Detail waktunya pun aku ingat. Pukul 22:30. Saat itu, aku sedang menyelesaikan tugas di kantor.
Hanya ada aku dan Herman. Herman adalah office boy di kantorku. Dia sering menemaniku saat aku harus lembur di kantor.
Aku belum pernah mengalami kejadian apa pun di kantor. Padahal, banyak yang bilang kantorku sangat angker.
Aku cuek saja dengan berbagai kabar miring itu. Asalkan tidak berbuat macam-macam, aku santai saja.
Namun, aku akhirnya mengalami kisah horor juga. Saat itu, Herman hendak membeli rokok. Dia meninggalkanku sendirian.
“Mas Rama mau nitip apa?”
“Nggak. Bentar lagi juga kelar,” jawabku.
Aku sendirian. Sunyi. Kantor benar-benar hening. Rentetan kejadian aneh pun mulai muncul.
Tiba-tiba ada suara seperti tembok digaruk. Aku menoleh. Aneh. Suara apa itu? Suara itu langsung hilang.
Tidak berselang lama ada suara kursi bergerak. Roda-roda kursi itu menggilas lantai. Suaranya sangat jelas.
Aku berdiri, lalu mendatangi asal suara. Tidak ada siapa pun. Kursi di ruangan itu juga tidak bergerak.
Aku mulai merasakan tengkukku meremang. Ketakutan mulai melandaku. Herman belum juga kembali.
Aku sebenarnya ingin turun ke lantai dasar. Namun, aku memilih menyelesaikan pekerjaanku.
Kejadian paling menyeramkan kualami di toilet. Memang banyak yang bilang toilet di kantorku sangat angker.
Namun, aku belum pernah mengalami kejadian apa pun, bahkan ketika harus lembur sampai tengah malam.
Aku bergegas ke toilet. Tidak ada kejadian aneh pada awalnya. Namun, tiba-tiba keran hidup sendiri saat aku buang air.
Aku bingung setengah mati. Aku mencuci tangan. Di kaca ada sosok wanita bergaun panjang warna putih.
Hantu wanita itu menatapku. Wajahnya pucat. Dia hanya berdiri di pojokan toilet.
Mulutnya tersenyum tipis. Wajahnya mengerikan. Aku spontan berteriak, lalu berlari keluar toilet. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News