GenPI.co - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mendapatkan surat persetujuan pemerintah terkait fiscal incentive alias insentif fiskal untuk Wilayah Kerja (WK) Mahakam.
Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim mengapresiasi SKK Migas, Kementerian ESDM, dan instansi berwenang yang memberikan dukungan dan persetujuan.
Menurut Chalid, insentif itu diperlukan untuk menjaga kelanjutan operasi PHM dan tingkat produksi WK Mahakam sebagai salah satu kontributor andalan produksi migas nasional.
“Insentif ini serta memaksimalkan recovery cadangan dan sumber daya Mahakam dengan tetap memberikan tingkat pengembalian investasi yang wajar kepada Pertamina,” jelas Chalid sebagaimana dilansir laman PHM, Rabu (7/7).
Wilayah Kerja (WK) Mahakam adalah blok migas terminasi yang telah berproduksi hampir 50 tahun dengan natural declining rate saat ini telah mencapai 50 persen per tahun.
Sebagaia operator, PHM melakukan berbagai upaya guna menahan laju penurunan produksi tersebut.
Selain itum PHM juga memperpanjang usia produksi hingga masa akhir kontrak dengan tetap mempertahankan tingkat keekonomian.
PHM yang didukung PHI selaku induk usaha juga terus memelihara aspek keselamatan.
Chalid menjelaskan, PHM telah mengembangan berbagai inovasi untuk mencapai optimasi operasi.
Di antaranya, teknik pengeboran rigless, arsitektur sumur yang lebih ringan, teknik SIBU, dan mengubah tekanan sumur.
Upaya-upaya tersebut berhasil menurunkan biaya operasi hingga 40 persen dan tanpa adanya lost time injury (kehilangan hari karena kecelakaan kerja). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News