IHSG Melemah, Analis Saham Masih Sebut Soal Corona Varian Delta

08 Juli 2021 15:46

GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini.

IHSG pada penutupan perdagangan Kamis (8/7/2021) turun 4,14 poin atau 0,07 persen menjadi 6.039,90.

Gerak IHSG

BACA JUGA:  Jokowi dan Letjen Ganip Warsito Malam-malam Datangi Lokasi Ini

8 Juli: 6.039
7 Juli: 6.044
6 Juli: 6.047
5 Juli: 6.005

Sektor konsumer non-siklikal, kesehatan, infrastruktur, energi, konsumer siklikal, transportasi, industri dasar bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG kali ini.

BACA JUGA:  Semester I/2021, Waskita Tambah Nilai Kontrak Baru Rp 562 Miliar

Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 132 miliar.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, sejumlah sentimen memengaruhi gerak IHSG hari ini.

BACA JUGA:  Lagi-lagi China Tunjukkan Sikap Tegasnya pada Kripto

Pertama, pasar saham Asia berfluktuasi setelah agenda penting yang dibuat pemangku kebijakan negara eksportir minyak dan Bank Sentral Amerika (Fed).

Stok minyak mentah Amerika turun pada pekan lalu, menghentikan kenaikan lima minggu berturut-turut.

Hal ini menunjukkan kekuatan permintaan, pada saat ketidakpastian pasokan setelah pertemuan OPEC+.

“(Kedua) dari dalam negeri, Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartanto menyampaikan momentum ekspor dan geliat manufaktur harus terus dijaga, melihat kondisi yang masih tetap ekspansif yang tercermin dari PMI Manufaktur,” kata Analis Saham Nico dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Kamis (8/7/2021).

Oleh karena itu, sektor manufaktur menjadi sektor prioritas yang dijaga pertumbuhannya oleh pemerintah dalam penerapan PPKM Darurat.

Dikemukakan, Airlangga menyatakan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 masih bisa mencapai 7 persen.

Sehingga, secara agregat pertumbuhan tersebut bisa mendorong angka pertumbuhan di semester I/2021 di sekitar 3,3 persen.

“Meski begitu, Airlangga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membaik jika penanganan covid-19 dan penyebarannya bisa terkendali,” ujar Nico.

Walaupun sudah direvisi, pertumbuhan ekonomi di 2021 akan tergantung pada tingkat laju penyebaran (virus corona, Red) varian delta di Indonesia yang bisa ditangani dengan baik.

Berikut saham LQ45 yang yang mendominasi penguatan pada hari ini antara lain ANTM, BMRI, MDKA, BBRI, BBNI. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya CPIN, MEDC, JPFA, MIKA, WIKA.

Sepanjang perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya AGRS, BBYB, BGTG, CENT, BKSW. Untuk saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya JSKY, BOSS, DOID, MEDC, JPFA. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co