GenPI.co - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mande mengungkapkan sebanyak 2.040 ritel tutup akibat pandemi covid-19.
Dia menjelaskan setiap harinya ada 4 toko yang tutup dari April -Juli 2021.
"Kalau kami kombinasikan totalnya sekitar 2.040, ini belum termasuk toko toko kelontong yang di ruko, yang memang bukan anggota kami, kemudian toko P&D dan lain sebagainya," ucapnya dalam diskusi Ekonomi Politik Pandemi, Sabtu (31/7/2021).
Selain itu, gerai-gerai di daerah juga sudah tutup karena pandemi, para pedagang hanya menghitung hari untuk dapat tetap beroperasional.
"Kemudian yang ada di daerah tentunya bukan hanya di pusat provinsi saja, ini belum termasuk itu, artinya kita menghitung hari sama seperti PPKM darurat selalu yang kita hitung sekarang berapa hari lagi selesai. Nah, ini kami juga menghitung hari untuk bagaimana dapat tetap beroperasional," tandasnya.
Roy menjelaskan, banyak toko ritel tutup akibat kehilangan omzet.
Pasalnya, mereka tidak mampu mengimbangi antara biaya operasional dengan hasil pendapatan.
Kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat hingga pandemi covid-19 yang masih belum terkendali menjadi penyebab banyak toko ritel bangkrut.
Roy menyebutkan, pada 2020, terdapat sekitar 1.300 toko swalayan tutup di seluruh Indonesia. Lalu, ada sekitar 200 toko yang juga tutup hingga Juni 2021.
"Kalau itu sampai tergerus dan terdampak betapa besar multiplier effect-nya," ujar Roy.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News