Kalimat Sakti Presiden Jokowi Pedas Pol, BUMN Bisa Mumet

16 Oktober 2021 16:20

GenPI.co - Presiden Jokowi mengeluarkan kalimat sakti. Intonasinya pedas pol. BUMN bisa dibuat mumet bila tidak peka.

Arahan Jokowi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/10/2021), sangat jelas. Para direktur utama BUMN pun menyimak.

“Kita sudah bukain pintu enggak ada respons apa-apa, ya bagaimana. Kadang-kadang saya malu. Sudah bukain pintu, tetapi enggak ada respons ke sana,” kata Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).

BACA JUGA:  Kode Keras Jokowi Bahaya Banget, Ada yang Langsung Rontok

Presiden juga menyinggung sejumlah upaya proteksi atau pengamanan terhadap BUMN yang kondisi keuangannya terlihat sakit.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak ingin proteksi terus-menerus diberikan kepada perusahaan pelat merah.

BACA JUGA:  Konser Kedua God Bless, Ahmad Albar: Terima Kasih Pak Jokowi

"Kalau yang lalu-lalu BUMN-BUMN kan banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit tambah PMN (Penyertaan Modal Negara). Sakit, suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," kata Jokowi.

Presiden sampai menggeleng-gelengkan kepala saat memberikan pengarahan.

BACA JUGA:  Instruksi Jokowi, Izin Pinjol Dihentikan Sementara

Presiden menekankan, pimpinan BUMN harus memiliki mimpi yang besar untuk bisa membuat perusahaan yang dikelolanya menjadi besar.

Jokowi menyorot soal ketahanan pangan. Dia berpendapat, aspek ketahanan pangan sangat penting bagi suatu negara di tengah adanya perubahan iklim.

“Dan sudah diprediksi akan terjadi krisis pangan. Ini kesempatan kita,” ujar dia.

Namun, dia menyayangkan kurangnya peran BUMN dalam memanfaatkan situasi tersebut di Indonesia.

Padahal, menurut dia, berbagai wilayah Indonesia memiliki hamparan lahan datar yang sangat luas dan air yang melimpah, misalnya di Merauke, Mapi, Boven Digoel.

“Tanah masih luas sekali. Masih gede sekali. Yang merancang jangan kecil-kecil lah. BUMN masa hanya buat kecil-kecilan. Kecil-kecil pun nggak jadi lagi. Buat yang gede sekalian, berpartner,” pinta Jokowi.

Perusahaan global yang paling baik diminta untuk diajak berpartner.

"Pasti mau. Kita sudah dinilai prospek ke depan 10-20 tahun yang akan datang. Ini kita akan menjadi ekonomi empat besar dunia kok. Siapa yang nggak mau. Mau semua," kata dia.

Di bidang kesehatan, Jokowi menyampaikan, harus ada pembenahan dalam insfrastruktur dan fasilitas kesehatan.

Jokowi mengaku sudah membuka akses terkait kerja sama dengan negara lain, seperti Bangladesh dan India.

Namun, menurutnya, BUMN terkait kesehatan masih belum responsif menindaklanjuti hal tersebut.

“Bukain ke Bangladesh, bukain ke India. Data pun sendiri. Perdana Menteri Narendra Modi sampai nanyain dua kali ke saya. Enggak ngirim tim ke sini. Enggak ada tindak lanjut,” keluh Jokowi. 

Presiden tegas meminta agar BUMN dapat beradaptasi terhadap dinamika global. Jika tidak, Jokowi mengancam akan menutup langsung perusahaan tak sehat.

Dunia, kata dia, saat ini tengah mengalami banyak perubahan. Mulai dari revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi hingga situasi pandemi covid-19.

"Kalau saudara-saudara tidak merespons dari ketidakpastian ini dengan adaptasi secepat-cepatnya, saya langsung tutup saja. Nggak ada selamet-selametin kalau sudah begitu," ucap Jokowi. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co