GenPI.co - Jawa Barat harus mempertahankan tiga keunggulan kondisi ekonomi saat pandemi yakni kinerja ekspor, investasi, dan manufaktur.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Barat Cucu Saputra mengatakan predikat Jabar sebagai provinsi dengan kontribusi ekspor terbesar nasional harus dipertahankan dengan nilai USD 2,1 juta atau 17,87 persen ekspor nasional.
Kemudian, kontribusi investasi terbesar nasional dengan Rp 72,46 triliun atau 19,10 persen.
Sedangkan kontribusi industri manufaktur terbesar di Indonesia dengan 28,17 persen.
“Kita tidak bisa berdiam diri, tidak hanya menjaga keunggulan itu, tetaapi meningkatkan capaian tersebut,” ujar Cucu Saputra.
Ia menyarankan agar Pemprov Jabar mendongkrak beberapa sektor penting untuk dijaga dan diberi kebebasan yaitu sektor pertanian, peternakan, perikanan, sektor UMKM, dan sektor pariwisata yang notabene jadi unggulan Jawa Barat.
“Bagaimana peran strategis ini bisa dilaksanakan atau bisa disinergikan. Artinya peran serta seluruh masyarakat masyarakat dunia usaha ini penting kolaborasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara menuturkan realisasi investasi semester 1/2021 Jabar mencapai Rp 72,5 triliun.
Meliputi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 16 persen dari nilai realisasi investasi nasional, atau sebanding dengan 71,10 persen target rencana strategis DPMPTSP sebesar Rp 101,97 triliun.
“Jumlah tersebut tertinggi di Indonesia dan pada akhir semester ini PMDN kita di posisi pertama,” kata Noneng. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News